Mohon tunggu...
Abu Qoddafi
Abu Qoddafi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memulai Sekolah Aman

6 Mei 2015   11:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:17 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Indonesia termasuk daerah yang rawan bencana. Negara kita berdiri tegak di atas tiga lempeng bumi yang tiap tahunnya bergerak, ini artinya Indonesia rawan gempa. belum lagi Gunung berapi aktif yang masih banyak di Indonesia.

Tentu masih segar di telinga kita, bagaimana adik-adik kita di SMP 3 Banyubiru, Semarang mengikuti UN dengan kondisi masih dibawah ancaman longsor susulan. Walaupun mereka mgnikuti ujian setelah lokasi di relokasi ke SDN Wirogomo 2, namun apakah ini menjadikan mereka sudah aman 100%?

Memulai sekolah yang aman adalah kebutuhan kita semua, jadi jelas ini juga tanggung jawab bersama. Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah via Kemendikbud. Karena memang kita semua harus sudah memulai memiliki kesadaran, bagaimanakah memiliki sekolah aman?

Memiliki sekolah aman dimulai dari kesadaran bahwa bencana yang terjadi bukan hanya takdir lalu kita hanya bisa pasrah menerimanya, tetapi bagaimana kita bisa mengelola bencana itu sendiri sehingga kita bisa menghindari korban dalam jumlah besar di ruang lingkup sekolah.

Kita memiliki PR yang besar dalam memulai "Sekolah Aman" ini. karena di Indonesia, masyarakat masih belum memiliki kesadaran yang cukup mengenai bencana. Atau mungkin sudah paham bahwa mereka berada di lingkungan yang rawan bencana namun cenderung menganggap remeh terhadap bencana itu sendiri.

"Ah, selama ini kita aman-aman saja kok" ucapan inilah yang biasa kita dapatkan saat disodorkan wacana "Sekolah Aman"

Lalu benarkah kita sudah aman?

seharusnya memang sejak saat pemilihan lokasi pendirian sekolah, sudah ada perhitungan dimana lokasi tersebut cenderung aman dan jauh dari kemungkinan bencana terjadi. Ini tentu dapat dilihat dengan "mudah" jika memperhitungkan tentang bencana alam. Tetapi bencana tentu saja bukan hanya bencana alam. Ada kebakaran, atau salah perhitungan konstruksi bangunan, dan beberapa kemungkinan bencana lain yang disebabkan oleh (bisa jadi) kesalahan manusia.

jika melihat kondisi sekolah di Indonesia, tentu saja masih banyak yang mengkhawatirkan. Lalu bagaimana kita bisa mengelola resiko bencana ini sehingga sekolah di Indonesia menjadi sekolah aman, adalah dengan memulai kesadaran di dalam diri semua stakeholder sekolah bahwa dengan sadar bencana maka semua akan menjadi siap siaga terhadap bencana.

Yang paling mudah adalah dengan sadar lingkungan sekolah, lalu memetakan bencana apa saja yang mungkin terjadi di sekolah tersebut, lalu membuat denah sekolah untuk mengurangi resiko bencana tersebut. Denah ini dimaksudkan untuk mengetahui titik mana yang paling aman untuk evakuasi sementara jika terjadi bencana.

selanjutnya, pengetahuan tentang proses evakuasi, P3K, menjadi langkah penting yang harus dipersiapkan.

Paling tidak, ini dapat dilakukan agar kita bisa menciptakan sekolah aman, walaupun ini tentu saja masih jauh dari kata ideal, tetapi paling tidak ini langkah awal untuk memulai sekolah aman.

jika ada masukan dan kritik, saya akan sangat berterima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun