Mohon tunggu...
Abunawar Bima
Abunawar Bima Mohon Tunggu... Editor - Vini Vidi Vici

Yang telah berlalu adalah REALITA, Kini yang dihadapi adalah FAKTA dan Kedepan ada hal-hal yang tidak terduga yang akan menjadi NYATA. Semoga yang nayata itu adalah bagian dari do'a kita semua yang terkabulkan, Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

LELAKI DUKA

16 Mei 2015   05:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:57 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola penggiringan ini semakin intens dibangun oleh penulis memasuki bab sembilan Dia Selingkuh Saat Kujauh, hingga berlanjut pada beberapa bab, dan terakumulasi pada bab penutup atau terakhir, Penyakit Kutukan.

Membaca novel Lelaki Duka bagi pembaca umum pasti akan memberikan kesan mendalam di hati karena fase-fase derita bathin yang dijalani Lesmana sebagai tokoh utama berhasil diurai secara detail oleh penulis, sehingga pembaca tergiring dalam lingkaran yang meliuk-liuk hingga sampai pada muara puncak derita bathin yakni penghakiman-penghakiman yang dilakukan oleh si tokoh utama terhadap dirinya sendiri yang terefrensentasi dari penyebutan diri sebagai Lelaki Duka.

Namun bagi pembaca atau penikmat sastra yang secara khusus senantiasa mencermati sebuah karya novel dengan pola-pola khusus pula, yang salah satunya adalah mencoba menelusuri proses kreatif dan menggali dari arah mana gagasan atau ruh ide penulis muncul hingga lahir karya novel itu.

Maka membaca novel Lelaki Duka karya Eche Subki.S ini akan memberikan pemahaman yang sedikit banyak merupakan langkah penting dalam mengetahui isi ‘kotak pandora’ yang dimiliki penulis hingga sedikit banyak pula kita akan tahu sisi tersembunyi dari proses kreatif serta bangunan ide yang menjadi dasar sekaligus alasan ditulisnya novel itu. Meski pun kita tahu, bahwa karya fiksi yang salah satunya berupa novel adalah sebuah karya tulisan yang lahir dari olah imajinasi dan kreativitas dari seorang penulis.

Namun begitu, pembaca sudah mahfum dan paham benar, bahwa karya fiksi bukan semata-mata sebuah karya yang lahir dari proses imajinatif penulis dengan sumber pengamatan lingkungan sosial disekitarnya saja atau nota bene merupakan apresiasi dari sebuah kejadian yang dilihat, diresapi untuk kemudian dituliskan. Tapi bisa juga sebaliknya, karya itu justru terbukukan karena rangkaian peristiwa yang dirangkum menjadi karya fiksi itu tidak lain merupakan fase-fase peristiwa yang dijalani oleh penulis sendiri, termasuk pada novel Lelaki Duka ini. Walahualam.

Jika Anda membaca novel Lelaki Duka karya Eche Subki. S, Anda tak seharusnya berhenti pada bab tertentu sebelum menuntaskan keselurahan bab, atau hanya membaca beberapa bab awal untuk kemudian meloncat di bab penutup. Jika cara membaca yang demikian Anda lakukan, Anda tak akan menemukan titik-titik dramatisasi dari novel tersebut. Ini karena rangkaian masing-masing bab yang diformulasikan oleh Eche Subki. S dalam novelnya dibangun secara menanjak hingga novel ini mampu menggiring pembaca untuk terus tertarik pada pusaran inti pesan sampai berakhir pada bab penutup, Penyakit Kutukan. Selamat membaca.

Novel ini dapat dipesan di : https://www.facebook.com/ayu.indah.99

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun