Puluhan tahun aku menunggu
Hati dan fikiran yang selalu terganggu
Tetapan lauhul mahfuzh menjadi harapanku
Banyak sorotan mata dan insan mendorong diri
Mau sampai kapan diri ini menyendiri
Menghabiskan umur di balik bangunan tinggi
Hati terusik tatkala sahabat menawarkan permaisuri
Tangan sontak mengukir biodata dan keyakinan diri
Hand phone berbunyi masuk beberapa wa pribadi
Tatkala kupandang foto itu dan aku tersadarkan diri
Diingatkan segera oleh waktu yang dimiliki ilahi