Mohon tunggu...
abunabil muzhaffar
abunabil muzhaffar Mohon Tunggu... -

tinggal di riau pernah sekolah di STM Suka main games

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Doa Menolak ASOK

4 September 2015   10:45 Diperbarui: 4 September 2015   16:31 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

 

Rabbana Zalamna anpusana wa illam tagfirlana watarhamna lana kunanna minal khasirin

 

Kemarau dan asap telah menimpa negeri kami, ini adalah ulah kami juga

Ya…Allah tiada yang luput dari pantauan Mu

Dosa apa yang telah kami perbuat sehingga ini Engkau turunkan di Bumi Mu

Dosa apa yang telah kelewat batas kami lakukan,…

Maaf kanlah kami, ampunilah kami,

Ya Allah kami sadar selalu bergelimang dengan Dosa, Ampunilah Kami

Ya Allah kami tahu Jabatan yang kami pegang telah banyak kami salah gunakan, Ampunilah Kami

Ya Allah kami Tau Mendapatkan jabatan ini dengan Sogok, itu Haram menurut Mu, kami lakukan juga, Ampunilah kami

Ya Allah kami tau untuk menjadi pejabat ini dengan uang yang Haram, dan itu Haram menurut Mu, kami lakukan juga, Ampunilah kami

Ya Allah kami tau izin penebangan hutan ini kami pejabat yang mengeluarkan, lalu pengusaha semakin rakus, dan bakar di bakar, tapi kami izinkan juga. Ampunilah dosa kami

Ya Allah kami sadar bahwa asap ini telah membuat orang lain teraniaya, dan kami menikmati hasilnya nanti. Kami tau ini jahat, Ampunilah Dosa kami

Ya Allah kami tau membakar ini menimbulkan asap dan gas beracun akan membuat semua orang teraniaya, tapi kami lakukan membakar juga, maka Ampunilah kami.

Kami tau menerima uang menjelang dan akan Pilkada, pilcaleg dan sebagainya Itu Haram, tapi kami rakyat ini Terima juga, Maka Ampunilah Dosa kami.

Ya Allah kami tau mendengar Gosip, menyebarkan Gosip, dan menonton acara berbau gosip di Televisi itu sudah Diharamkan, tetapi Kami tonton juga, dan itu jadi teladan kami, maka Ampunilah Dosa kami.

Ya Allah kami tau seruan Ulama-ulama di negeri kami ini berkata benar, tetapi kami tidak mengindahkan, bahkan kami membenci para Ulama. maka Ampunilah Dosa kami.
Ya Allah kami tau perilaku “Menjilat kepada Atasan” di lingkungan pemerintah itu tidak boleh dan termasuk perilaku yang engkau murka, tetapi kami sering melakukannya, Ampunilah dosa kami
Ya Allah kami tau sangat bahwa melakukan Korupsi itu Dosa,tetapi kami lakukan juga, maka Ampunilah dosa kami.
Ya Allah kami tau pemimpin yang mana yang layak untuk dijadikan Pimpinan, tetapi kami justru memilih pemimpin yang banyak bermaksiat kepadaMU, maka Ampunilah kami.....

Ya Allah kami tau mengeluarkan berita yang berlawanan dengan sebenarnya itu bohong dan itu dosa, kami lakukan juga, Ampunilah Dosa kami.

Ya Allah kami tau system keuangan di Negeri ini rata-rata system Ribawi, tetapi kami juga butuh dan itu kami ikut juga disana dan menikmati pinjam meminjam dengan Riba tersebut. Maka ampunilah dosa kami.

 

Ya Allah kami tau ada system keuangan Syariah di negeri ini tetapi justru Syariah ini membuat kami sulit bahkan Gagal bertransaksi pinjam meminjam dengan system syariah, karena prosedurnya yang tidak bisa kita penuhi dan terkesan SUSYAH di penuhi, maka kami berpindah ke system Konvensional namanya, dengan sadar kami lakukan, maka Ampunilah Dosa kami.
Ya Allah, banyak sekali Dosa yang dengan SADAR kami tetap lakukan, Ampunilah Dosa kami…..

Ya Allah jika Engkau mau memaafkan kami, maka turunkanlah hujan sebanyak-banyaknya untuk menjadikan bumi ini kembali hijau, langitnya biru, airnya jernih, udaranya bersih,….

Ayo Pemerintah dan Semua Elemen masyarakat Shalat Istisqa dan Berdoa seperti diatas, semoga di Ampuni dan Hujan diturunkan untuk makhluk di bumi ini....

Doa Kami Orang Riau yang Tersedak Asap

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun