Mohon tunggu...
Ari Wahyudi
Ari Wahyudi Mohon Tunggu... -

pelajar, pemula,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Liburan Dua Bulan, Mau Ngapain?

14 Juni 2011   15:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:31 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Juli dan Agustus –yang bertepatan dengan bulan Sya’ban dan Ramadhan- tahun ini mungkin bisa menjadi sangat istimewa bagi para mahasiswa, terutama yang kuliah di Yogyakarta. Mengapa demikian? Apakah karena ada pameran robot besar-besaran, atau pameran komputer besar-besaran, atau pameran buku besar-besaran, atau pertandingan futsal antar jurusan? Ternyata bukan itu semua jawabannya…

Dua bulan ini adalah dua bulan masa liburan kuliah akhir semester genap di sebagian besar kampus dan kegiatan perkuliahan. Ada sebagian yang ikut kegiatan KKN atau KP, sedangkan sebagian lain –dan ini jumlahnya jauh lebih besar- berangan-angan untuk bisa mengisi waktu liburannya dengan sesuatu yang mereka senangi. Yang jelas, dua bulan liburan bukanlah waktu yang sedikit. Namun, kebanyakan mahasiswa jika kita tanya hendak di mana menghabiskan waktu liburannya, maka kebanyakan jawaban mereka –terutama yang berasal dari luar kota- adalah pulang kampung alias mudik.

Kampung halaman memang menyimpan banyak kenangan dan kesan mendalam. Ya, kita semua mengakuinya. Mulai dari masa kanak-kanak, remaja mungkin hingga SMA kita lalui di sana, dengan segala pernik suka dan duka, yang diwarnai dengan canda, sedih ataupun gelak tawa. Ya, memang sangat merindukan, apalagi bisa berkumpul bersama sanak keluarga.

Para mahasiswa adalah sosok yang dituntut untuk lebih mendahulukan akal sehat dan perilaku cerdas di atas tuntutan perasaan semata. Buktinya, banyak yang sudah mereka korbankan demi bisa mengenyam bangku perkuliahan, tidak hanya uang, bahkan waktu dan juga pikiran. Mungkin mereka tidak terlalu merasakan, akan tetapi orang tua mereka lah yang sangat menyadari hal ini dan terkadang membuat mereka tidak bisa tidur dan istirahat dengan tenang. Ya, karena di balik itu semua ada harapan dan cita-cita yang besar agar mereka bisa menjadi generasi unggulan yang membawa panji-panji kesuksesan di masa depan.

Para mahasiswa juga semestinya berpikir bahwa selain mencari ilmu dunia, mereka juga membutuhkan ilmu akherat. Ya, ilmu akherat adalah ilmu-ilmu yang akan menjaga kehidupan dunia mereka agar tidak binasa dan sengsara di akherat kelak. Ilmu akherat itulah yang akan membuat hidup mereka penuh berkah, selamat dari murka Allah dan membimbing mereka menuju kebahagiaan yang hakiki. Bukan kebahagiaan semu yang hanya berkutat dengan tumpukan harta, deretan titel, jutaan penggemar atau apa lagi sekedar keelokan rupa.

Saudaraku –para mahasiswa muslim- masa-masa liburan semacam ini semestinya bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk sesuatu yang jauh lebih berarti bagi kita. Kalau hari demi hari pada masa tidak libur telah kita habiskan untuk praktikum, tugas kuliah, presentasi dan lain sebagainya, maka apa salahnya kita gunakan masa liburan ini untuk duduk berkunjung ke taman-taman surga, yaitu majelis ilmu agama. Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya maka akan Allah pahamkan dalam urusan agama.”(HR. Bukhari dan Muslim). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu –agama- maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Ilmu yang paling penting untuk kita pahami tidak ragu lagi adalah ilmu yang menjelaskan tentang tujuan hidup kita di alam dunia ini. Di mana Allah ta’ala telah menegaskan dalam ayat-Nya (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56). Ilmu tauhid adalah pondasi kebahagiaan hidup kita.

Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Demi masa, sesungguhnya seluruh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.” (QS. al-‘Ashr: 1-3). Hal ini mengingatkan kita semua untuk tidak menyia-nyiakan nikmat waktu dan kesehatan yang Allah berikan kepada kita. jangan sampai waktu dan kesehatan ini kita gunakan dalam perkara yang membahayakan hidup kita, di dunia maupun di akherat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua nikmat yang banyak orang tertipu dengannya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Apabila kita cermati, tidak sedikit mahasiswa atau generasi muda pada umumnya yang terbiasa menghabiskan waktu untuk bermain game-online, untuk nongkrong-nongkrong di mall, kuliner kesana kemari, atau ada pula sebagian lagi yang larut dalam perdebatan tanpa arti –dengan dalih mencari kebenaran- membicarakan urusan orang lain yang sama sekali tidak berguna bagi dirinya sendiri. Ya, realita semacam ini patut kita cermati.

Para mahasiswa muslim –semoga dirahmati Allah-, pada liburan ini tepatnya di bulan Juli dan Agustus insya Allah di Yogyakarta akan diselenggarakan rangkaian kegiatan yang sangat bermanfaat insya Allah. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan keikutsertaan rekan-rekan dalam kegiatan ini. Kegiatan ini meliputi kegiatan sebelum Ramadhan dan kegiatan di bulan Ramadhan.

Sebelum Ramadhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun