Tidak bertentangan! Kita bebas melakukan apapun, tetapi apa yang akhirnya kita lakukan itu, itulah yang telah tertulis di catatan takdir. Itulah "hebatnya" Allah. Allah Maha mampu melakukan segala sesuatu, termasuk menggabungkan dua hal yang seolah bertentangan di mata manusia. Mudah bagi Allah.
Dan Allah Maha Adil. Barangsiapa berbuat baik, Allah pasti akan balas dengan kebaikan.
***
Konsekuensi dari keimanan yg benar atas takdir ini adalah :
1) Jika kita mendapatkan nikmat, maka kita tidak boleh sombong bahwa itu adalah hasil usaha kita semata, seperti Qarun & Qadariyah (kelompok pertama).
Tetapi kita meyakini bahwa nikmat itu adalah atas takdir Alllah, karunia dari Allah.
2) Jika kita telah melakukan dosa maksiat di masa lalu, maka kita tidak bisa menyalahkan takdir, seperti pemikiran / keyakinan kelompok kedua (Jabariyah).
Tetapi itu adalah karena kesalahan kita. Karena kita melakukannya secara sadar atas kehendak kita. Maka, kita bertaubat dan memperbaiki diri.
***
Seorang pencuri mendebat 'Umar (yg saat itu menjadi Khalifah)..
"Bukankah aku mencuri karena takdir Allah ?!"