Mohon tunggu...
Abu Maqil Suratno
Abu Maqil Suratno Mohon Tunggu... Guru - Sang Pembelajar

Belajar menjadi sang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Uang Makan dari Hasil Siaran, Semua Tentang Kenangan

13 Oktober 2022   07:07 Diperbarui: 13 Oktober 2022   07:18 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah terakhir kapan saya mencuci motor ini.

Tidak ada alasan pasti atau mungkin saya yang tidak mau kenangan yang menempel di motor ini terbuang bersama air cucian.

Foto motor diambil tanggal 25 November 2020.

Sekaligus saya tulis dan posting sebagai kenangan.

Dan mengukur seberapa kuat motor ini bertahan di saya dari sejak beli baru.

Saya membeli baru pada tahun 2007 silam.

Sekarang sudah tahun 2022.

Artinya usia motor ini sudah 15 tahun.

Usia yang cukup tua untuk usia motor.

Ibarat manusia, semakin tua semakin perlu asupan gizi yang baik.

Begitu juga motor ini yang sudah 2 pekan ini saya isi pertamax.

Dalam sepekan rata-rata habis uang 50 rb untuk beli pertamax, cukup hemat memang jenis motor ini.

Ada 2 stiker yang masih melekat di spakbor depan.

Begitu juga kenangan yang masih melekat di hati.

Walaupun sudah tak terlihat gambarnya, tapi percayalah kenangan itu masih tetap berwarna di hati saya.

Gambar 1 adalah stiker Radio Gema Al Falah.

Kenangan ketika saya mengawali karir saya sebagai penyiar radio dakwah di Tanah Grogot, Kab. Paser.

Gambar 2 adalah stiker M Radio 102.7 FM Samarinda.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Kenangan ketika saya kuliah sambil bekerja sebagai penyiar. Karena saya sadar tidak cukup banyak uang kiriman untuk saya beli makan.

Terbayang bukan, apa jadinya jika saya rutin mencuci motor saya.

Jarang mencuci saja stiker sudah seperti itu adanya.

Apalagi jika saya rutin mencuci, mungkin mereka sudah tak berupa dan bahkan tidak ada.

Jangan lupakan kenangan.

Kenangan adalah kisah hidup dan ada pelajaran di dalamnya.

Ambil baiknya dan buang buruknya.

Yang berlalu adalah kenangan.

Hari ini dan esok pun akan menjadi kenangan dikemudian hari.

Buatlah kenangan-kenangan baik dan indah untuk hari kemudian.

Bahkan setelah kematian.

Karena setiap kita setelah mati nanti kemudian dihidupkan kembali, akan menyaksikan semua kenangan selama hidup di dunia.

Ada yang tertunduk malu karena melihat kenangan buruk selama di dunia.

Ada juga yang tersenyum bahagia karena kenangan baiknya.

Ini pengingat diri agar selalu berusaha berlaku baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun