Mohon tunggu...
Abu Maqil Suratno
Abu Maqil Suratno Mohon Tunggu... Guru - Sang Pembelajar

Belajar menjadi sang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pak Ojek Kalian Luar Biasa

12 Oktober 2022   19:32 Diperbarui: 12 Oktober 2022   19:42 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini tiba-tiba kepikiran untuk narik lagi. Aplikasi ojol si kuning sudah lama sekali tidak dibuka. Yah memang belakangan ini sedang disibukkan dengan hal lainnya.

Saya coba buka dan ternyata harus di-upgrade. Tidak hanya itu, masalahnya saya juga lupa password untuk login. Yah sudahlah

Ide muncul untuk coba daftar lagi dengan akun baru. Beruntung di system masih tersimpan data lama dan saya hanya perlu konfirmasi dan akhirnya saya bisa masuk ke akun lama. Alhamdulillah

Saldo masih ada dan cukup banyak. Antara maghrib dan isya saya memantau orderan. Memilih orderan mana yang terjangaku jarak dan tau medan. Ternyata ada orderan masuk otomatis dan jika selama 5 detik tidak "DITERIMA" maka akan batal otomatis. Sepertinya ada hal baru di aplikasi ini dan saya baru tau karena dulu tidak begitu. Orderan masuk pertama batal. Maunya biar saya saja yang memilih orderannya, tetapi sepertinya cara kerjanya tidak begitu lagi. Buktinya ada orderan yang kedua masuk dan tanpa pikir panjang langsung saya TERIMA. Beruntung orderan yang masuk berupa pembelian nasi goreng 2 bungkus dan air mineral dingin.

Pesanan sudah siap dan saya bergegas menuju ke pemesan. Saat orderan masuk saya sudah tau harus talangin uang berapa dan bakal diongkosin berapa. Alhamdulillah saya dapat ongkos sekali jajan salome. Orderan selesai dan ditutup dengan ucapan terima kasih kepada pelanggan. Eh ternyata saya dapat tip seribu rupiah. Masya Allah bahagianya.

Malam ini sepertinya cukup sekali saja menerima orderan. Bukan karena apa, tapi karena batrai hp tinggal belasan persen saja.

Menuju pulang kemudian saya berhenti sejenak untuk menulis kisah hari ini. Mudah-mudahan menginspirasi dan membuat kita semakin bersyukur atas profesi yang sedang kita jalani dan semakin menghargai Pak Ojek yang selalu bersemangat tanpa henti. Saya membayangkan betapa lelah mereka menuruti orderan-orderan yang masuk ke mereka seriap hari. Sepanjang hari tanpa henti. Mungkin mereka menikmati, tapi tetap saja rasa lelah pasti ada. Harusnya kita semakin mengapresiasi mereka yang berjuang untuk keluarga. Seharian mungkin menahan lelah dan dahaga. Mereka sangat luar biasa. Apalagi jika cuaca terik atau hujan lebat, tantangan semakin berat. Hebatnya, mereka tetap melaju dan melayani orderan. Apresiasi setinggi-tingginya untuk para ojek di seluruh dunia. Tanpa kalian kaum rebahan akan terabaikan dan tau harus berbuat apa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun