Mohon tunggu...
Fairuz Abu Macel
Fairuz Abu Macel Mohon Tunggu... -

Jenaka tapi Bermakna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semoga Kalian Tidak

28 Juli 2013   03:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:56 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam soal puasa aku sih hanya mengubah jadwal makan minum dan istirahat saja. Ketika haus dan lapar terasa. Aku seolah sadar dan sudah merasakan penderitaan si miskin yang melarat itu. Bagiku ini akan membuatku kelak memiliki kepekaan sosial, seperti kebanyakan pemahaman banyak orang.

Dan sekarang, aku sudah semakin pintar.  Paling tidak, semakin pintar berdalih. Berkelahi demi kebenaran dan harga diri. Menipu demi keselamatan perut anak istri. Mencaci demi pendidikan yang dianggap bermutu. Berbuat semaunya demi kemerdekaan dan demokrasi. Tak berbuat demi ketentraman rasa aman pribadi. Membiarkan kemungkaran demi perdamaian.

Biarlah hanya aku yang demikian, kalian tidak… []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun