Mohon tunggu...
Abu Mamur MF
Abu Mamur MF Mohon Tunggu... Guru - Belajar Menjadi Manusia

Penggemar buku, puisi, kopi dan singkong rebus

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dampak Baik dan Buruk dari Tidur Siang

31 Juli 2019   19:08 Diperbarui: 31 Juli 2019   19:13 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tidur: jateng.tribunnews.com

0 Advanced issues found▲ Tidur siang. Banyak terma digunakan untuk menyebutkan kegiatan ini. Islam menyebutnya "Qoilulah". Barat mengistilahkannya "nap". Generasi milenial menamakan "boci" (bobo ciang).

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah mendokumentasikan kebiasaan qailulah para sahabat di zaman Rasul. Anjuran tidur siang juga bisa kita temukan dalam kitab Ihya Ulumuddin-nya Imam Ghozali. Saya senang dengan anjuran ini. Maka saya pun istiqomah melakukan kegiatan mulia ini: tidur siang.

MANFAAT

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School, National Sleep Foundation, Sleep Medicine and Research Center dan NASA (National Aeronautics and Space Administration) membuktikan bahwa tidur siang (tidak boleh lebih dari 90 menit) selain bermanfaat bagi kesegaran tubuh juga menyehatkan batin, jiwa, dan otak. Manfaat lainnya untuk meningkatkan memori dan kapasitas belajar, meningkatkan fungsi kognitif dan kreativitas, dan mengurangi stres.

Jadi bila Anda merasa stres, maka tidurlah. Jika sesudah bangun stresnya kembali, maka tidur lagi. Sebagaimana lirik lagu almarhum Mbah Surip. "Bangun tidur, tidur lagi. Bangun lagi, tidur lagi. Bangunnnn, tidur lagi ..."

Dilansir dari laman National Sleep Fondation, sejumlah tokoh dunia yang menghargai tidur siang di antaranya; Winston Churchill, John F. Kennedy, Ronald Reagan, Napoleon, Albert Einstein, Thomas Edison dan George W. Bush. Sedangkan Boutros Boutros-Ghali, Meggy Z dan Yopie Latul tidak termaktub di situ.

DAMPAK BURUK

Selain memberikan manfaat, tidur siang juga dapat menimbulkan dampak buruk. Hal ini saya alami beberapa hari lalu. Begini ceritanya:

Siang itu, bersama toean Bolang aka Fatchudin, kami berencana melaju bersama menuju acara Kaligua Culture Festival (KCF, ini bukan afiliasi KFC), menggunakan mobil toean Bolang.

Sepulang mengajar, saya melaksanakan agenda harian: tidur siang. Hape saya cas di kamar tidur.  Sedangkan saya boci di kursi ruang tamu dengan maksud biar durasi tidurnya tidak kelewat lama. 

Ternyata, di luar rencana, saya mengalami peristiwa "bocibla" (bobo ciang kebablasen). Mungkin tubuh saya lelah, semalam melek hingga dini hari. Buru-buru saya menuju kamar melihat ponsel. Gawat! Ada dua kali panggilan tak terjawab dari toean Bolang. Dan ia telah melaju menuju lokasi berjam-jam yang lalu.

***

Akhirnya saya touring berkendara roda dua menuju Kaligua. Menurut Gugel Map, durasi perjalanan dari rumah saya menuju lokasi adalah 2 jam 22 menit, menggunakan mobil.  Bila jalan kaki, 15 jam 17 menit.

Dua-duanya tidak saya pilih. Alasan pertama, mobil saya masih dalam bentuk gambar. Saya tidak bisa mengendarai gambar. Kedua, saya tidak memiliki ilmu peringan tubuh. Jalan kaki dengan durasi 15 jam lebih, tanpa kesaktian, adalah perihal musykil dan dapat menyebabkan kesel, keseleo, serta encok.

Perjalanan menuju kaligua bersepeda motor merupakan tantangan menggetarkan. Jalannya menanjak. Mencit. Penuh kelokan. Mrekitik. Namun, alhamdulillah berkat rahmat Allah yang Mahakuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya bisa berjumpa para sedulur, sampailah di lokasi. Kurang lebih tiga jam perjalanan.

Kaligua Culture Festival (dokpri)
Kaligua Culture Festival (dokpri)
KCF perdana, panitia memperkirakan perserta 60-an. Ternyata diikuti oleh 200-an orang. Waooww!!! Mrekitik!!! Selamat dan sukses buat sedulur-sedulur panitia. Sampeyan-sampeyan pancen ngeten (y)

0 Advanced issues found▲ 

Mendarat di Lapangan Kaligua (dokpri)
Mendarat di Lapangan Kaligua (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun