Di antara bising laju kendaraan. Di antara gemerlap lampu-lampu. Di antara gemuruh kota New York. Ada perempuan ditikam kesepian. Mary Jane. Ia termangu di depan laptop sambil ngemil kacang godog. Berharap Spiderman online.
Sudah satu pekan Spiderman tak pernah berkabar. Ponselnya sengaja dimatikan. Mary Jane diterkam kerinduan. Mary Jane diserang pertanyaan-pertanyaan. Mary Jane bingung. Mary Jane sirahe mumet.
Dalam keadaan tak karuan, Mary Jane memainkan piano. Kegelisahannya ia salurkan melalui gerak lentik jemarinya. Kegalauannya ia curahkan dengan nyanyian:
Langit hang dadi saksi, bumi milu nyakseni
suci lan putihe, tulus lan ikhlase welas sun nyang riko
Paran tah paran maning, hang nggawe ati riko
Magih mangu mangu, sing gelem telikas nompo welas isun
Ngelayung biso isun, dung sing biso nduweni
Biso sun linglung, koyo wong edan turun.
(Langit yang jadi saksi, bumi turut bersaksi
suci dan putihnya, tulus dan ikhlasnya cintaku padamu
Apa sih apa lagi, yang membuat hatimu
Masih ragu-ragu, yang tak mau menerima cintaku
Aku bisa berduka, bila tak bisa memiliki
Bisa-bisa aku linglung, seperti orang gila turunan.)
Satu lagu belum khatam. May Jane dikejutkan oleh bisikan suara memanggil namanya. "Mary..Mary.." Mary Jane kenal suara itu. Tapi dari mana suara itu? Ia menoleh kanan kiri. Tak ada siapa-siapa. Jangan-jangan Spiderman mati dan menjadi arwah gentayangan.
Spiderman: "Mary, aku di sini."
Mary Jane mendongak. Eng ing eng...Ternyata Spiderman tengah bergelantungan di plafon. Di tangan kanannya ada plastik kresek berwarna putih. Spiderman melompat turun.
Mary Jane: "Asem! Kamu bikin aku runtag! Eh Spidey, napa sih kamu tiba-tiba ngilang. Sampai seminggu tanpa kabar. Aku tuh kangen tau?"
Spiderman: "Jadi begini, Mary, hidup itu mesti seimbang. Konsep keseimbangan bisa kita temukan, misalnya, dalam filsafat China yang dikenal dengan istilah Yin-Yang. Yin bersifat lembut, lambat, feminin, gelap. Yang sebaliknya, keras, cepat, maskulin, terang. Kita perlu menyeimbangkan dua hal itu agar kita sehat dan bahagia,"
"adakalanya kita perlu memasuki jeda. Membiarkan keheningan menyelusup dalam diri. Selama ini saya terlalu sibuk menumpas kejahatan di muka bumi. Kesibukan tanpa jeda menyebabkan saya sering stress, Mary. Sung!"
Mary Jane: "Mbuh, aku nggak mudeng, Spidey. Yang jelas, kamu ngilang tanpa kabar. Kamu jaahad!!"
Spiderman: "Iya, Mary, saya minta maaf. Saat itu saya diingatkan oleh Naruto perihal keseimbangan hidup. Begitu dia selesai bertausiyah, saya langsung pergi bersemedi. Tak sempat kasih kabar. Oiya, ini saya bawa oleh-oleh buat kamu."
Spiderman menyerahkan plastik kresek kepada Mary Jane. Begitu melihat isinya, Mary Jane melompat girang.Â
Mary Jane: "Wow! Rengginang! Aku suka! Aku suka! Makasih ya. Eh, kamu beli di mana Spidey?"
Spiderman: "Tidak beli. Dikasih Kang Wisa Jane."
Mary Jane: "Wisa Jane? Siapa dia? Kok namanya mirip dengan namaku?"
Spiderman: "Dia seniman, Mary. Saya pulang dulu ya?"
Mary Jane: "Lho, kok buru-buru amat? Mau apa?"
Spiderman menjawab sambil melompati jendela, "Saya mau tahlilan, Mary."
Mary Jane mengelus dada. Hatinya kembali disergap rasa sepi.
Catatan:
- sirahe mumet: kepalanya pusing
- runtag:kaget/terkejut
- sung!:sungguh!
- nggak mudeng:tidak paham
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H