Mohon tunggu...
Abul Aswad Al Bayaty
Abul Aswad Al Bayaty Mohon Tunggu... -

mantan penggembala kambing

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Atas Nama Nurani

14 Februari 2014   01:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga pada bulan ramadhan beliau mengundang para mucikari untuk makan di kediaman beliau. Tersebutlah seorang wanita tua berusia 60 tahunan.

Dia berteriak keras ketika menerima nasehat dari ibu wali kota : Saya sebenarnya memiliki niat untuk berubah, tapi pemerintah selalu saja bohong. Katanya mau memberi bantuan ini itu tapi nyatanya nol besar.

Begitu kira-kira teriakan sang ibu tua yang memang sudah sepuh itu. Ibu wali kota lantas bertanya tentang apa yang dibutuhkan oleh sang ibu tua yang malang itu. Dan beliau berjanji akan membantunya.

Singkat cerita ibu wali kota berkunjung ke rumah sang nenek tua yang hanya berukuran 2x2 M. Beliau melunasi semua hutang nenek itu. Mencukupi kebutuhannya, dan bertanya mengapa sekian puluh tahun bekerja tapi masih saja hidup disebuah ruangan sempit berukuran 2x2M.

Sang nenek menuturkan bahwa uangnya habis untuk beli baju, make up dan lain sebagainya. Sehingga sampai setelah mengalami masa tua pun beliau masih dikungkung oleh kemeleratan.

Hingga pada akhirnya ibu wali kota bertanya dengan dua pertanyaan yang membuat saya (penulis) tidak mampu menahan linangan air mata begitu mendengar jawaban dari sang nenek. Saya menangis terisak-isak seorang diri di dalam kamar mendengar kenyataan pahit ini.

Kenyataan yang tidak pernah terbersit barang setitik pun di benak saya sebelumnya. Saya benar-benar tidak mengira kenyataan ini memiliki wujud di dunia ini.

Hingga angan saya tidak lagi sanggup untuk sekedar membayangkan jawaban sang nenek sepuh. Hati kecil saya sebagai manusia normal tercabik-cabik, luluh lantak tidak karuan.

Ibu wali kota mengajukan pertanyaan setelah sebelumnya meminta maaf pada sang nenek kalau-kalau pertanyaan beliau menyinggung perasaan. Beliau bertanya : Sejak kapan anda menjadi wts ?

Sang nenek menjawab : Sejak usia 19 tahun.

Lantas ibu wali kota melontarkan pertanyaan kedua : Anda sudah sesepuh ini masih menjadi wts, lantas apakah masih ada yang mau menjadi pelanggan anda ???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun