Mohon tunggu...
Abu Kemal
Abu Kemal Mohon Tunggu... Pensiunan -

- 33 : 70-71

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Polisi Penembak Takmir Masjid Itu (Diduga) Mabuk Berat

30 Oktober 2011   05:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:17 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riyadi Solihin,  penjual tempe,  usaha antar jemput,  takmir masjid itu, kemarin terkapar sudah,

telah pergi  menghadap sang khaliq.

Letupan senjata Polisi telah menghantar Solihin meregang nyawa.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kamis malam 27 oktober pukul 23.00.

(Adegan yang mengingatkan kita pada film2 cowboy).

Di meja nomer 3, PONTI Cafe & Resto.  Enam polisi berpakaian preman  (briptu Widianto, briptu Siswanto, briptu Eko Riswanto, aiptu Agus, bripka Dominggus, briptu Iwan), memesan enam krat bir,  purel,  dan pekerja Ponti Resto menyaksikan ulah mereka.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Jum'at dini hari 28 oktober pukul 01.00.

Briptu Widianto keluar dari kafe Ponti,  : "kalau lihat jalannya, ya mabuk . . . . . . . ", ucap witres kafe.

Briptu Widianto mengendarai motor nya, di jalan bersenggolan dengan mobil Solihin. Karena takut, Solihin bukannya berhenti tetapi malah memacu mobilnya. Polisi teman2 briptu Widianto mengejarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun