Mohon tunggu...
Abu Al Givara
Abu Al Givara Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya Menulis, Bukan Penulis

Jadilah pembelajar yang terus bersabar

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

GENERASI MUDA DAN WACANA GOLPUT

14 April 2019   03:03 Diperbarui: 3 November 2020   10:45 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan yang sederhana namun memberi poin ideal untuk mengugat kembali kemapanan pilihan golput. Bahwa sejatinya, sikap politik setidaknya memberi efek baik terhadap merubah keadaan pemerintahan dan masyarakat kita, meskipun sikap politik itu  masih memberi sedikit sumbangsih dan belum secara total menghilangkan ketimpangan. Setidaknya calon yang punya tred record terburuk tidak terpilih menjadi pemimpin dan wakil rakyat kita sehingga tidak memperburuk keadaan.

Contoh lain menarik yang juga cukup sederhana ialah ikrar dari orang yang sedang menikah, berjanji di penghulu untuk menafkahi dan membahagiakan sehidup semati. Namun perjalanan paska perjanjian selalu di warnai dengan cobaan, hingga perjuangan membahagiakan selalu mengalami kendala bahkan dengan waktu yang cukup lama melebihi satu periode pemilihan politik. Namun kemudian janji itu bukan berarti diingkari, tapi masih berada dalam proses perjuangan yang ditempuh secara bertahap untuk meraihnya.

Begitupun kenyataan politik kita hari ini, dalam jangka waktu 5 tahun untuk memperbaiki bangsa ini dengan menghilangkan semua masalah tentu tidaklah cukup.

Kita ketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang dengan jumlah penduduknya terbanyak dunia dengan berbagai keyakinan, agama dan budaya yang beragam, sehingga sangatlah sulit untuk menyelesaikan masalah yang beragam. Sehingga, apapun kekurangan dari pemerintah kita harus menjadi perhatian begitupun kelebihannya. Kelebihan kandidat kita harus menjadi salah satu ukuran untuk menentukan pilihan kita.

Bukankah penilaian punya banyak tolak ukur. Tolak ukur inilah seharusnya dijadikan rujukan untuk menyeleksi kandidat kita, bukan melihat yang tebaik tapi menghindari yang terburuk untuk menjaga agar kemudharatan yang lebih besar terjadi.

Berbagai tolak ukur yang setidaknya selalu di ucapkan oleh pakar politik kita termasuk pengalaman, kapabilitas, tred recornya menjadi acuan penting untuk memberikan pilihan politik. Maka menentukan pilihan untuk memilih salah satu kandidat lebih ideal dari idealnya golput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun