Hallo dear my koki, saya yakin atas segala kebaikan yang selalu menyertaimu. Hatimu yang dinaungi oleh kebaikan, cinta dan perdamaian. Terbukti dari segala uraianmu yang selalu mencerahkan jiwa saya disini di Amerika.Â
Kamu jauh disana tetapi selalu dekat di hatiku sayang, terimaksih atas segala pencerahan dari semua tulisan indah untuk kehidupan dan perdamaian. Tanpa ada sebuah energi pencerahan dari jiwamu, mana mungkin kamu bisa menguraikan sebuah arti yang sangat mudah difahami, dengan bahasa sederhana tidak rumit atau jelimet. Terang benderang seperti cahaya matahari yang bersinar.
Si Koki :
Hai Letnan Rose, terimakasih selalu mengingat saya dengan lebih dulu memulai obrolan. Semua pujianmu kepada saya merupakan bentuk kerendahan hatimu, dengan mengaitkan doa kepada Tuhan pemilik alam semesta. Ketika kamu memuji hasil ciptakan Tuhan, maka dengan demikian kamu juga menyanjung pujian kepada Sang Maha Pencipta Tuhan.
Banyak sekali keindahan ada disekitar kita, jika hati kita sendiri sudah indah atau memandang dengan keindahan. Lihatlah sebuah bunga tampak indah jika hati ini ada dalam ketenangan, kegembiraan, ada rasa syukur atau kerendahan. Namun jika hati ini ada dalam penderitaan, prasangka buruk, keluh kesah. Maka sesuatu yang tampak indah di depan mata pun, tidak akan ada artiya, semunya terabaikan.
Letnan Rose :
Baiklah kokiku sayang, sedang apa mungkin di negaramu dipagi yang cerah sekarang ini ?
Si Koki :
Tentu kita siap-siap untuk aktifitas sehari hari kerja di dapur kesayanganku. Walau malam tadi nobar nonton sepakbola dengan yayang istriku.
Letnan Rose :
Apakah kalian hobbie sepakbola atau hanya hobbie menontonnya?
Si koki :
Kalau saya sangat hobbie olah raga sepakbola, begitu juga untuk menontonnya.
Letnan Rose :
Bagaimana dengan istrimu kakaku terhomat dear my koki, apakah ia sangat suka menonton?
Si Koki :
Iya letnan rose, begitu saya suka nonton bola, ia pun ikut nimbrung menyukai pertandingan sepakbola.
Letnan Rose :
Apakah hobbimu ini ada bagian yang bisa diambil pelajaran ?