Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dampak Komunikasi Sehat untuk Hubungan yang Baik

7 Maret 2024   11:13 Diperbarui: 7 Maret 2024   11:15 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Mang Nata (foto hanif ahmad) 

Anah Lajnah :
Abah Nata, apakah nasehat harus bergaul dengan orang sholeh itu sangat penting yah ?

Abah Nata :
Setiap keadaan itu ada suatu energi yang bisa tersimpan di alam bawah sadar Anah.

Anah Lajnah :
Maksunya bagaimana Abah?

Abah Nata :
Jika kita sering menyaksikan orang bericara baik, ada sebuah pencerahan, manfaat, kebaikan. Maka energi itu akan tersimpan sebagai pengalaman bijak apalagi menjadi kepuasan diterima oleh hati dan pikiran. Semakin sering menerima kata-kata positif seperti ini, akan menambah vocabulary kekayaan dalam pikiran hati perasaan, sehingga akan lebih sehat.

Namun jika informasi itu berupa amarah, keluh kesah, tak merasa puas, protes, kritik. Maka jika kita terlalu sering menyaksikan atau menerima keadaan itu, ada energi yang masuk ke dalam diri kita, yang akan mucul berupa gerak gerik, penyampaian informasi yang akan mirip-mirip seperti itu.

Anah Lajnah :
Apakah pola komunikasi ini dipengaruhi oleh sebuah lingkungan seperti obrolan nitizen yang cenderung sering terjadi perdebatan di sosial media, Abah ?

Abah Nata :
Bisa jadi begitu Anah, maka jika ada manfaatnya boleh kita mengikuti atau menyimak obrolan mereka. Tetapi jika hanya adu argumen tidak saling menghargai sebaiknya kita tinggalkan.

Anah Lajnah :
Bagaimana caranya Abah, kita suka berdebat atau diskusi yang pasti ada perbedaan tetapi saling menghargai?

Abah Nata :
Ini perlu pembelajaran Anah, karena komunikasi yang baik sangat menunjang kepada perdamaian. Tetapi jika sebaliknya akan berdampak kepada hubungan yang kurang sehat.

Hindari untuk menghina orang lain, tetapi bisa memuji orang lain dari sisi kelebihannya. Jangan menyampaikan kekurangan orang lain di depan umum yang akan menjatuhkan nama baiknya. Bangun kesetaraan dengan lawan bicara atau dengan siapapun agar mereka merasa nyaman dengan kesamaan atau perbedaan yang kita sampaikan.

Anah Lajnah :
Iya Abah mungkin demikian maksudnya bahwa jika dua orang sholeh berbicara, maka mereka saling menghormati, saling memuji. Mereka akan merasakan nyaman dari obrolan mereka. Begitu ya Abah?

Abah Nata :
Benar Anah dan kita punya kesempatan untuk terus belajar berkomunikasi yang baik seperti itu.

(Cerita Mang Nata episode 351 Maret 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun