Seperti yang kamu tulis, ada sebuah ujian kecerdasan manusia untuk bisa berubah dan menciptakan surga di dunia ini. Kemauan perdamaian itu harus dari pihak pihak yang berkonflik, sekeras apapun pihak ke tiga atau pihak luar untuk mendamaikan sebuah perang, sepertinya tidak akan berhasil. Kalau kedua belah pihak yang berperang sudah tidak mau berdamai. Bahkan seharusnya dari dunia konfliklah para pelopor perdamaian bisa terlahir banyak. Bukan mewariskan permusuhan, dendam, kebencian.
Si Koki :
Hhhmmm, menurut akal budaya apakah harus ada sebuah upaya pencerahan kepada mereka yang berperang itu Letnan Rose ?
Letnan Rose :
Sikap dasar tentang apa pun adalah adanya sebuah mecerdasan atas kasih sayang kepada manusia pada umumnya. Kalau sikap ini masih dikalahkan oleh ego keunggulan, kebencian, ketakutan. Maka manusia akan sulit mencapai level kedewasaanya.
Bagaimana keberhasilan seseorang yang beragama atas penghambaannya kepada Sang Maha Pencipta misalnya, kemudian ia bisa memutuskan untuk menciptakan atau bahkan mewariskan permusuhan.
Di tengah konflik perselesihan atau peperangan. Setiap orang harus mulai berdamai dengan dirinya, mulai memahami sikap kasih sayang yang harus lebih unggul dari pada kebencian. Sehingga benarlah kecerdasan penghambaan kepada Tuhan, dibuktikan dengan berdamai mulai dari diri sendiri terlebih dahulu menuju lingkugan sendiri. Kemudian menuju dunia keseluruhan.Â
Tatanan dunia damai bisa tercipta dari pribadi pribadi yang punya kecerdasan dengan memulai dengan mendamaikan dirinya sendiri. Sehingga segala bentuk perselisihan, permusuhan bahkan peperangan sudah tidak diperlukan lagi.
Saya bisa sampaikan ini semua karena saya setia selalu menyimak dari pencerahan yang sering kamu tulis dear my koki, secercah cahaya yang menerangi jiwa saya, thank you dear my koki. Cinta saya hanya untukmu selamanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI