Anah Lajnah :
Apakah bisa pengorbanan dan perjuangan itu dirasakan nikmat syukur bahagia. Bukankah pengorbanan dan perjuangan itu, suatu keadaan dalam kesulitan Abah ?
Abah Nata :
Ohhhh bisa banget Anah !
Anah Lajnah :
Bagaimana caranya ?
Abah nata :
Teruslah berkorban, teruslah berjuang. Jangan pernah mengeluh, sekali lagi Anah, jangan pernah mengeluh. Jika kamu terjaga dalam lingkaran trek ini. Maka akan menjadi karakter, akan menjadi semangat, akan menjadi kebiasaan. Bahkan akan menjadi keindahan dan keseimbangan. Seperti alam semesta yang berputar dalam treknya. Maka sebagai hikmahnya. Nikmat pengorbanan dan perjuangan itu. Akan menjadikanmu mapan dalam sikap mental. Kemudian sarana pengorbanan dan perjuangan tersebutlah yang menjadikan kemudian bathin rohanimu akan mulai nampak ada cahaya kehidupan.
Anah lajnah :
Ohh begitu ya abah, siap laksanakan !
"Selamat merayakan Idul Qurban, Happy Eid Mubarak. Semoga pengornan itu menjadi sebuah nikmat dan syukur, Â aamiin."
(Cerita Mang Nata, karya buku untuk Indonesia/Perpusnas RI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H