Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jika Kebaikan Itu Sebuah Nikmat

24 Mei 2021   22:02 Diperbarui: 24 Mei 2021   22:28 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisi Pantai Pangandaran Jawa Barat (foto hanif ahmad)

Bi Ristha :
Jadi kebaikan itu sebuah nikmat, bagaimana mengukurnya Mang Nata ?

Mang Nata :
Jika seseorang sudah meraih nikmat kebaikan, maka ia akan berulang ulang atau akan terus menerus melakukannya.

Bi Ristha :
Contohnya bagaimana Mang Nata ?

Mang Nata :
Bibi lihat matahari, kenapa ia bisa setia setiap pagi bersinar dan memberi cahaya. Coba tanya sana kepada matahari.

Bi Ristha :
Bertanya kepada matahari ?

Mang Nata :
Iya Bi, coba aja tanya sana...!

Bi Ristha :
Wahai matahari kenapa engkau tiada lelah bersinar setiap hari ?

Matahari :
Bibi yang cantik, jika kita sudah merasakan nikmat kebaikan. Maka nikmat itu tak akan aku lepaskan sepanjang masa. Jika kita sudah bisa merasakan nikmat kebaikan, maka kita akan mengulanginya lagi, lagi dan lagi. Makanya aku bersinar setiap hari, karena kebaikan itu nikmat, memberi manfaat, memberi pencerahan untuk semuanya.

Bi Ristha :
Sebenarnya nikmat apa yang engkau rasakan wahai matahari ?

Matahari :
Nikmat dari segala nikmat itu adalah karena pemeliharaan dari Sang Widi Allah Ta'ala untuk terjaga dalam nikmat kebaikan.

Bi Ristha :
Mang Nata, maksudnya apa yah, karena pemeliharaan dari Allah Ta'ala itu ?

Mang Nata :
Kebaikan yang dipelihara oleh Allah Ta'ala adalah kebaikan yang ada semangat keikhlasan, ada semangat kesabaran, ada semangat pengabdian dan ada semangat pengorbanan. Apa pun hasilnya hanya keikhlasan yang terpancar, tak ada keluh kesah, tak ada kesedihan.

Bi Ristha :
Tapi begini Mang Nata, kita sudah niat mau baik, tetapi ada kemalasan atau halang rintang, bagaimana dong ?

Mang Nata :
Berarti kita belum bisa merasakan nikmat kebaikan itu Bi. Jika hakikat kebaikan sudah bisa dirasakan maka kemalasan atau halang rintang itu bagian dari nilai perjuangan yang harus berhasil kita lewati. Bukan jadi terpuruk karena kemalasan, tetapi menjadi motivasi untuk unggul dari rasa malas itu. Dan merekalah  yang berhasil itu sangat menikmati kemenangan tersebut yang tidak ada bandingannya. Jadi demikianlah kebaikan itu seperti halnya matahari yang akan bersinar sepanjang jaman.

(Cerita Mang Nata)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun