Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Manusia Dirancang untuk Sedih & Gembira

22 September 2020   18:16 Diperbarui: 28 Mei 2021   07:21 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anah Lajnah :
Kalau orang yang di ridhoi Allah itu, orang miskin atau orang kaya, orang gembira atau orang susah, orang pintar atau orang bodoh?

Anah Lajnah :
Kalau menurut Anah mah keridhoan Allah tidak bisa diukur oleh kaya atau miskin, bodoh atau pintar, susah atau gembira. Tetapi diukur dari sejauh mana segala kekayaan seseorang digunakan untuk memuliakan si miskin. Segala bentuk kemiskinan tidak membuatnya mengemis tetapi berpegang teguh dalam kejujuran. Segala kebodohannya tidak surut untuk mencari ilmu. Segala kepintarannya hanya untuk memberi kepintaran si bodoh. Segala kegembiraannya hanya untuk menghibur si sedih. Segala kesedihannya hanya untuk bangkit dan berjuang tanpa putus asa.

Abah Nata :
Okelah kalau begitu Anahku yang pinter...!

(Cerita Mang Nata) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun