Anah Lajnah :
Kalau orang yang di ridhoi Allah itu, orang miskin atau orang kaya, orang gembira atau orang susah, orang pintar atau orang bodoh?
Anah Lajnah :
Kalau menurut Anah mah keridhoan Allah tidak bisa diukur oleh kaya atau miskin, bodoh atau pintar, susah atau gembira. Tetapi diukur dari sejauh mana segala kekayaan seseorang digunakan untuk memuliakan si miskin. Segala bentuk kemiskinan tidak membuatnya mengemis tetapi berpegang teguh dalam kejujuran. Segala kebodohannya tidak surut untuk mencari ilmu. Segala kepintarannya hanya untuk memberi kepintaran si bodoh. Segala kegembiraannya hanya untuk menghibur si sedih. Segala kesedihannya hanya untuk bangkit dan berjuang tanpa putus asa.
Abah Nata :
Okelah kalau begitu Anahku yang pinter...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H