Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Cinta Letnan Rose dengan Si Koki (Part 9)

1 Juli 2020   22:54 Diperbarui: 10 Juli 2020   22:22 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya yakin dan tetap percaya kepadamu suamiku, pastilah kamu ingin memilih sesuatu yang terbaik untuk semuanya. Perkenalanmu dengan seorang wanita yang bernama letnan rose, tidaklah salah, bahkan jika ada manfaat yang lebih bagus. Tetaplah jaga hubungan tersebut yang mengutamakan kebaikan."

Istri Si Koki :
Suamiku....!, gak terasa kita sudah lewati waktu bersamamu. Lihatlah anak kita yang besar sudah merantau mencari ilmu untuk masa depannya. Anak yang kedua sudah beranjak semakin panjang badanya dikala ia sedang tidur di sampingku.

Sebagai satu-satunya wanita di rumah kita ini. Suami itu adakalanya seperti anak pertama, yaitu ingin mendapat perhatian lebih, ingin selalu diutamakan. Di rumah ini hadir tiga laki-laki, saya pikir harus membagi perhatian untuk mereka secara tepat. 

Suami adalah seseorang yang harus saya hormati dan saya taati. Walaupun mungkin menurutmu, belumlah sempurna saya melakukannya. Ketika kamu hadir di rumah ini, kamu suamiku adalah milik saya dan anak-anak. Tetapi jika kamu tidak ada, maka bisa jadi kamu adalah milik pekerjaanmu, atau milik sahabat-sahabatmu, bisa juga milik hobbimu yang kamu sukai.

Dimana pun kamu berada, baik di rumah saat pulang atau saat kamu pergi untuk mencari nafkah. Saya hanya bisa berdoa untuk keselamatanmu, kesehatanmu, keberkahanmu dan keridhoan Allah Ta'ala dari apa yang kamu perjuangkan suamiku.

Pada hakikatnya kamu suamiku bukanlah milik saya seutuhya, tetapi kamu adalah seseorang yang Allah Ta'ala berikan kepada saya untuk mengambil nilai ibadah. Seorang istri hanya berupaya untuk meraih ridho, kasih sayang dari suami. Jika suami ridho, maka Allah Ta'ala juga ridho. Sekali lagi saya ingin tegaskan, yaitu walaupun saya melakukanya belum sempurna, barangkali kamu sewaktu-waktu ada rasa kesal terhadap saya.

Jadi ketika kamu sudah pergi dari rumah, kemudian ada orang lain atau seseorang yang suka kepadamu. Saya tidak mungkin melarang orang lain tersebut untuk suka kepadamu, karena sekali lagi kamu bukanlah milik saya seutuhnya. Suatu saat nanti, cepat atau lambat kita akan kehilangan semuanya, kecuali amal kebaikan yang bermanfaat.

Saya yakin dan tetap percaya kepadamu suamiku, pastilah kamu ingin memilih sesuatu yang terbaik untuk semuanya. Perkenalanmu dengan seorang wanita yang bernama letnan rose, tidaklah salah, bahkan jika ada manfaat yang lebih bagus. Tetaplah jaga hubungan tersebut yang mengutamakan kebaikan.

Berhati-hatilah suamiku, adakalanya ujian cinta itu bisa karena penderitaan disakiti atau bisa juga karena sanjungan tipu daya kebahagiaan. Saya akan tetap mendukungmu menurut apa yang terbaik karena ada ridho dari Allah Ta'ala. Saya yakin kamu selalu mengambil hikmah bermanfaat dari semua keadaan, baik yang sudah terjadi atau pun sesuatu yang akan terjadi.

Jika sahabatmu letnan rose mau menjumpai saya dan anak-anak kita. Sebagai seorang muslim yang harus memuliakan tamu. Pasti saya akan menerimanya dengan salam kerendahan shilaturahmi.

Si Koki :
Istriku bidadariku sayang, kamu tak kalah hebatnya dengan pilihan kata-kata yang baik. Saat saya membaca ini, terasa ada ketenangan dan kerendahan hati dan keikhlasan darimu. Doa yang tersembubyi atau doa yang terang-terangan darimu adalah sebuah kekuatan yang bisa menjagaku dalam setiap langkahku. 

Terimakasih sudah sedemikian ikhlas memberikan pengertian dalam hubungan saya atau kita dengan siapapun yang ada di lingkungan kita, baik yang dekat atau yang jauh.

Perjumpaan kita dengan siapapun itu takdir yang tidak terhindarkan, yang harus dijadikan jalan kemajuan bukan kemunduran. Terutama dalam menciptakan nilai-nilai kemanusiaan, cinta, kasih sayang dan perdamaian untuk semuanya.

Sejahterakanlah hati dan batinmu dengan doa-doa terbaik istriku bidadariku, dengan pancaran cahaya kerendahan dalam sujud-sujudmu, dalam untaian kata-katamu, dalam senyum bibirmu, dalam semangat kebaikanmu.

Istri Si Koki :
Insya Allah Ta'ala suamiku. Tetap bimbing saya dalam teladan kebaikanmu juga. Saya bisa kuat karena semangatmu juga suamiku. Ingatlah bahwa kebersamaan kita adalah karena doa kita, doa anak, doa orang tua dan doa semua orang.*

"Jangan lewatkan kelanjutan kisah cinta ini untuk menambah kemesraan siapa saja yang memaknai cinta sebagai jalan hidup untuk menuju kebaikan. Bagaimana kemesraan mereka bisa tetap mulus ? . Simak cerita ini dalam bagian selanjutnya....!".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun