Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Harga Sepuluh Kebutuhan Bahan Pokok di Sekitar Kita

29 April 2020   08:35 Diperbarui: 29 April 2020   08:53 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daftar survai dari responden | dokpri

Pantauan harga sepuluh kebutuhan bahan pokok ini penulis lakukan survai via sahabat responden yang terdapat di beberapa kota yang berhasil masuk dan sudah direkap.

Untuk itu pertama-tama penulis sampaikan banyak terimakasih kepada  : Tn. Hamalik di Dubai, Bp. Nurul info dari pasar induk Cianjur, Bu Atie dari Cianjur, Teh Wulan dari Bogor, Nn. Aulia dari Bandung dan Bu Saidah dari Sukabumi. 

Yang sudah memberikan informasi dari pantauan up date harga kebutuhan bahan pokok  tersebut. 

Daftar survai dari responden | dokpri
Daftar survai dari responden | dokpri
Dari data rendem diatas, memberikan sedikit gambaran pantauan harga sepuluh kebutuhan bahan pokok ini, masih dalam keadaan wajar. Disaat kondisi awal ramadhan dan dalam situasai pandemik virus covid 19.

Keadaan stabil ini dipengaruhi oleh kesediaan bahan pokok tersebut dalam keadaan aman, juga proses distribusi masih dalam keadaan lancar. Seperti kita ketahui di beberapa kota, pemerintah menerapkan PSBB, yang memang untuk pengiriman bahan pokok tidak dihambat. Yang tentunya sebagai antisipasi dampak penerapan PSBB tersebut. 

Dengan pantaun harga tersebut, sejauh ini penerapan PSBB tidak berdampak buruk kapada harga kebutuhan pokok ini.

Namun ada hal lain yang perlu diwaspadai untuk harga kebutuhan pokok ini. Adalah menjelang perayaan Idul Fitri, agar pemerintah bisa menjaga kondisi dalam keadaan tetap stabil. Dengan memberi himbauan kepada masyarakat untuk tidak menimbun kebutuhan pokok tersebut dengan memborong secara besar-besar. Begitu juga kepada para pedagang tidak ada upaya untuk menimbun bahan-bahan pokok tersebut dengan harapan mempermainkan harga.

Sekali lagi hal ini perlu pengawasan dari pemerintah dengan lebih sering survai atau pun sidak secara langsung ke pasar-pasar misalnya.

Kemudian hal lain yang perlu juga diantisipasi lagi adalah dari keadaan pandemik  virus 19, yang baru memasuki bulan kedua kalau dihitung mulai dari bulan Maret 2020. Banyaknya para pegawai swasta dan pekerja harian yang dirumahkan. Dimana kondisi keuangan yang terbatas, akan ada dampak baik langsung atau tidak. Walaupun ada bantuan dari pemerintah tetapi diperkirakan belum menyentuh semua lapisan masyarakat.

Harus ada lagi strategi lain untuk mengantisipasi hal ini. Kalau kesedian bahan pokok dan pendistribusiannya dalam keadaan aman. Maka pemerintah diharapkan bisa memberikan subsidi untuk  menurukan harga kebutuhan pokok tersebut dengan lebih murah lagi.

Hal ini tentunya akan banyak berperan membantu masyarakat yang kekurangan. Jika pandemik ini belum ada tanda-tanda akan selesai. Barang kali bagi mereka yang sudah dirumahkan, masih ada simpanan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok tersebut dalam jangkauan tiga bulanan saja. Maka untuk empat bulan kedepannya agar ada upaya yang tepat dari semua kalangan khususnya pemerintah, untuk bisa berperan aktif dalam menurunkan harga bahan popok tersebut dengan kisaran harga yang lebih murah, sehingga terjangkau oleh masyarakat yang paling bawah sekalipun.

Mudah-mudahan kondisi aman stabil terkendali dari harga kebutuhan bahan pokok tersebut akan tetap terjaga, walaupun kondisi perekonomian yang banyak di prediksi menuju kemunduran akibat pandemik covid 19. Dan belum ada tanda-tanda signifikan akan berakhir

Saya Hanif Ahmad kompasianer melaporkan dari Sukabumi Jawa Barat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun