Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Potensi Amarah yang Menuju Kemajuan

30 September 2019   21:14 Diperbarui: 10 Juli 2021   05:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Abah Nata (foto hanif Ahmad)

Penulis : Hanif Ahmad

Anah Lajnah :
Abaah, Anah mau bertanya. Apa hikmah bahwa manusia itu memiliki amarah ?

Abah Nata :
Segala bentuk potensi yang dimiliki oleh manusia pada dasarnya adalah agar terciptanya kemajuan Anah !

Anah Lajnah :
Apakah bisa manusia itu menuju kemajuan dengan amarah itu ?. Bukannya dengan amarah itu seseorang sedang menunjukan kelemahannya Abah ?. Sebuah kelemahan bahwa ia tidak bisa mengendalikan emosinya.

Abah Nata :
He he he  tidak demikian Anah, sekali lagi Abah katakan bahwa setiap potensi yang ada di dalam diri manusia itu, tujuannya untuk kemajuan Anah. Jika sebuah amarah ditempatkan dengan cara yang baik, waktu yang baik. Maka amarah itu menjadi sebuah kebaikan. Tidak semua amarah itu harus ditampilkan dengan kata atau sikap kasar tetapi disiasati oleh sikap positif dalam ketegasan, focus atau keseriusan.

Anah Lajnah :
Tapi Abah kalau amarah itu dijadikan seperti itu. Darimana orang lain bisa mengenal sifat amarah dengan kekasaran baik sikap atau kata-kata ?

Abah Nata :
Baiklah Anah, Seseorang marah itu pasti ada sebabnya atau punya tujuan tertentu. Kalau pemain sinetron, maka amarahnya itu adalah sandiwara. Kalau seorang bapak marah kepada anaknya, maka marahnya itu adalah kasih sayang. Kalau seorang atasan marah ke bawahan, maka tujuannya adalah agar ada perbaikan.

Anah Lajnah :
Berarti dengan demikian amarah itu boleh ya Abah ?

Abah Nata :
Tidak ada seorang pun di dunia ini, ingin marah-marah. Setiap orang itu ingin bahagia selamanya. Jadi kita selaku makhluk yang berbudi akal, harus perupaya jauh lebih dalam membuat persiapan sehingga semakin sedikit sebuah kesalahan bisa terjadi. Yang akan mengakibatkan kita atau siapa pun menjadi marah-marah.

Anah lajnah :
Baiklah Abah siap 86

(Cerita Abah Nata, karya buku untuk Indonesia/Perpusnas RI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun