Aku benci untuk membaca Al-Qur'an...
Jika hanya dibaca dengan cepat...
Hanya untuk mengejar target untuk tamat...
Tidak peduli dengan aturan bacaan yang harusnya tepat...
Aku benci untuk membaca Al-Qur'an...
Jika hanya untuk dihapalkan...
Tapi tidak pernah diamalkan...
Dan tidak pernah dijadikan pedoman...
Aku benci untuk membaca Al-Qur'an...
Jika hanya dibaca pada bulan Ramadhan...
Diluar bulan Ramadhan hanya jadi pajangan...
Kadang berdebu karena diabaikan...
Aku benci untuk membaca Al-Qur'an...
Jika hanya membaca dengan artinya saja...
Tidak pernah mencoba menela'ah tafsirnya...
Dari ulama yang sudah terjamin ilmunya...
Aku benci untuk membaca Al-Qur'an...
Jika ternyata hanya malah menimbulkan riya...
Karena menguasainya hanya membuatku ingin dianggap ulama...
Atau hanya sekedar dipanggil 'ustadz' saja...
Aku benci untuk membaca Al-Qur'an...
Jika akhirnya hanya meremehkannya...
Merusak makna di dalam ayat-ayatNya...
yang kadang dilakukan oleh orang-orang liberal dan antek-antek busuknya...
Aku benci untuk membaca Al-Qur'an...
Jika hanya digunakan untuk berdebat...
Agar merasa paling hebat...
Dan tidak ada tandingan ketika saling hujat...
Aku benci untuk membaca Al-Qur'an...
Jika hanya menimbulkan sifat tinggi hati...
Tidak menghasilkan sifat rendah hati...
Padahal Al-Qur'an seharusnya menjadikan seseorang menjadi rendah hati...
Karena itu, jangan kau paksa aku untuk membaca Al-Qur'an...
Aku masih belajar untuk memahami dan mempelajari...
Karena yang kuyakini Qur'an bukan untuk ditamatkan...
Tapi untuk diambil hikmah dan pedoman agar kita dapat mengendalikan diri...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H