Mohon tunggu...
Abu Hanifah
Abu Hanifah Mohon Tunggu... -

Seorang muslim dan pelajar yang sedang bersekolah di bumi Allah bagian Jepang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Manajemen Qalbu - Mengatasi Rasa Cinta Pada Lawan Jenis

15 Agustus 2012   07:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:44 32054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang Pertama, Menikah.

Jika anda yang sekarang sedang pacaran, HTS-an, atau apapun istilahnya, dan saling mencintai, maka anjuran yang satu ini adalah yang paling dianjurkan oleh Rasulullah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”(HR Bukhari dan Muslim)

Kalau secara bahasa sih baa-ah berarti jima(hubungan suami istri). Tapi menurut para ulama, baa-ah disini juga berarti kemampuan untuk memberikan nafkah. Ya emang bener sih, tujuan dari nikah itu sendiri kan bukan hanya jima. Tapi juga untuk membuat hidup lebih hidup*serasa kata-kata iklan rokok. Hal ini yang banyak disalahpahami sebagian pemuda. Mereka ngebet minta nikah pada ortunya. Padahal sesuap nasi saja masih ngemis pada ortunya. *mudah2an saya gak kayak gitu kelak, Aamiin*

Tapi jangan salah, nikah itu gak mesti sama orang yang antum cintai. Karena tujuan nikah tersebut bukan hanya menyenangkan mata dan hati. Tapi karena itu adalah ibadah dan sunnah Rasulullah. Tapi kita tetap dianjurkan untuk mencari yang kita sukai. Selain bisa menjamin keutuhannya, juga bisa lebih enjoy dan menikmati*mudah-mudahan gak ada yang salah mikir pada kalimat ini*.


Yang Kedua, Puasa.

“Wahai sekalian para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu untuk menikah maka hendaknya ia menikah, karena menikah dapat lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah penjaga baginya.(HR. Bukhari dan Muslim)

Maka pada hadits ini Rasulullah memerintahkan bagi orang yang telah kuat syahwatnya akan tetapi belum mampu untuk menikah maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa dapat menjadi pemutus syahwat ini, karena puasa menahan kuatnya anggota badan hingga badan bisa terkontrol menenangkan seluruh anggota badan serta seluruh kekuatan (yang jelek) bisa di tahan hingga dapat melakukan ketaatan dan di belenggu dengan kendali puasa.


Yang Ketiga, Ikhlas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun