Mohon tunggu...
Hisyam Armana Linggawijaya
Hisyam Armana Linggawijaya Mohon Tunggu... Guru - Thalib al-Ilmi

Pray, Study, Hoopin

Selanjutnya

Tutup

Money

Stabilitas atau Resiko? Menggali Nilai Uang di Era Digital

30 Oktober 2024   12:43 Diperbarui: 30 Oktober 2024   21:36 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidakstabilan Uang Digital dan Dampaknya ke Masyarakat

Masalahnya, ketidakstabilan uang digital punya dampak besar, terutama di negara berkembang kayak Indonesia, di mana akses ke teknologi dan edukasi finansial belum merata. 

Ketidakpastian ini bisa bikin orang cemas, bahkan takut simpan uang dalam bentuk digital. Dalam prinsip ekonomi Islam, hal ini masuk kategori gharar alias ketidakpastian yang sebaiknya dihindari, karena bisa merugikan. 

Kalau nggak segera diatasi, masyarakat mungkin akan skeptis buat ngadopsi sistem keuangan digital, dan ini bisa memperlambat kemajuan ekonomi digital Indonesia.

Menghadirkan Stabilitas lewat Kebijakan, Teknologi, dan Prinsip Ekonomi Islam

1. Perkuat Regulasi & Pakai CBDC Negara dan bank sentral perlu bikin regulasi yang lebih jelas buat uang digital. Negara-negara kayak Tiongkok dan Swedia yang udah punya CBDC, misalnya, bisa menjaga nilai uang digital mereka lebih stabil. Kalau pemerintah Indonesia mempercepat implementasi regulasi ini, orang-orang mungkin bakal lebih percaya buat pakai uang digital.

2. Edukasi & Literasi Keuangan Buat Masyarakat Biar orang-orang nggak keburu terjebak dalam spekulasi uang digital, penting banget untuk meningkatkan literasi keuangan. Program literasi keuangan yang dijalankan sama Bank Indonesia dan OJK, misalnya, bisa membantu orang paham manfaat dan risiko dari uang digital.

3. Pakai Teknologi Blockchain & Stablecoin Teknologi blockchain bikin transaksi lebih aman dan transparan. Penggunaan stablecoin—yang nilainya dipatok sama aset fisik kayak dolar atau emas—bisa bikin uang digital lebih stabil. Contohnya, Tether (USDT) yang nilainya terikat ke dolar AS, nggak gampang berubah drastis. Di Indonesia, stablecoin bisa jadi solusi buat orang yang nyari stabilitas tanpa fluktuasi kripto.

4. Pendekatan Ekonomi Islam: Hindari Gharar Dalam ekonomi Islam, menjaga stabilitas nilai itu penting banget buat ngurangin ketidakpastian yang bisa bikin rugi. Stablecoin atau CBDC yang punya nilai stabil bisa jadi solusi yang lebih sesuai sama prinsip syariah. Jadi, dengan uang digital yang lebih stabil, masyarakat Muslim juga bisa lebih yakin buat bertransaksi tanpa khawatir gharar.

Uang Digital Jadi Penyimpan Nilai yang Stabil

Dengan aturan yang lebih jelas, teknologi blockchain yang aman, dan edukasi yang baik, uang digital punya peluang jadi penyimpan nilai yang lebih stabil dan andal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun