Mohon tunggu...
M. Mirza Ayatulloh
M. Mirza Ayatulloh Mohon Tunggu... -

haus ilmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kopi (2)

12 Januari 2016   07:02 Diperbarui: 12 Januari 2016   07:19 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari manakah kita akan belajar tentang hidup?

Orang lain? orang tua? sahabat?

Bukankah banyak ungkapan tentang manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang diciptakan tidak bisa sendirian, harus selalu memiliki kumpulan.

Maka lihatlah kepada segerombol buah kopi dalam satu pohon. Apakah yang anda lihat darinya?

Mereka semua sama. ya, mungkin itulah yang paling mudah untuk terlihat. satu warna, satu bentuk, satu rasa. dianggap sama dan mungkin juga akan berakhir dengan nasib yang sama. Tepi lihatlah, setelah membentuk buah, berubah warna menjadi merah, apakah mereka berubah warna bersama? apakah mereka akan menunggu buah disekitarnya untuk berubah menjadi matang bersama?

Jawabannya adalah tidak. dan tentu saja tidak.

Satu buah yang pertama kali tumbuh, akan melihat buah yang lain dan menjadikan dirinya lebih dibandingkan yang lain. Dirinya ingin menjadi buah yang berbeda dan menjadi yang pertama untuk sukses menjadi sebuah 'buah'. Maka ia akan menyerap nutrisi paling banyak dari pohon, dan menjadikan dirinya matang, secepatnya.

Apakah buah itu berhasil? Mencapai kematangan sebagai bentuk suksesnya?

Belum, ia harus bertahan melawan banyak hal yang mungkin menggagalkan dirinya mencapai matang. Tak terhitung jumlah semut yang ingin menjamah buah tersebut. Tak terkira kencang angin mengguncang buah itu agar jatuh dan membusuk di tanah. Tetapi melebihi semua itu, buah itu akan tetap bergantung pada keputusan Tuhannya.

Dalam riuh angin, si buah tetap berdoa kepada Tuhannya. Dalam kemerisik langkah semut, sang buah tetap bertasbih pada Tuhannya. Maka sesungguhnya inilah yang seutuhnya menentukan, bagaimana buah kopi ini menjadi buah yang meraih sukses dan menjadi buah yang matang.

Lantas, bagaimanakah dengan manusia?

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun