Mahasiswa Lantip 4 Unnes Jurusan Teknik Mesin Prodi Pendidikan Teknik Mesin membuat karya berupa pemanfaatan limbah kayu menjadi troli serbaguna untuk membawa alat perkakas Bengkel menjadi Lebih Mudah, Dalam era modern ini, perhatian terhadap keberlanjutan dan pengelolaan limbah menjadi semakin penting. SMK N 1 Semarang, sebagai lembaga pendidikan vokasi, berkomitmen untuk mengajarkan siswa mengenai pentingnya inovasi dan kreativitas, termasuk dalam memanfaatkan limbah. Salah satu proyek yang menarik adalah pemanfaatan limbah kayu untuk pembuatan troli tempat perkakas.
Manfaat Pemanfaatan Limbah Kayu
Limbah kayu sering kali diabaikan dan dibuang begitu saja. Namun, dengan pemanfaatan yang tepat, limbah kayu dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat. Dalam konteks bengkel pemesinan, troli tempat perkakas yang terbuat dari limbah kayu tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai fungsional yang tinggi.
Proses Pembuatan Troli
Pengumpulan Bahan: Langkah pertama adalah mengumpulkan limbah kayu dari berbagai sumber, seperti sisa potongan kayu dari proyek sebelumnya atau limbah dari industri mebel.
Desain Troli: Siswa akan merancang troli dengan mempertimbangkan ukuran dan jenis perkakas yang akan disimpan. Desain ini dapat meliputi beberapa rak untuk berbagai ukuran alat, sehingga memudahkan akses.
Pengolahan Kayu: Limbah kayu yang telah dikumpulkan dibersihkan dan dipotong sesuai ukuran yang telah ditentukan. Proses ini melibatkan penggunaan alat pemotong dan penghalus untuk mendapatkan permukaan yang halus dan aman digunakan.
Penayanngan: Setelah semua potongan kayu siap, siswa akan menyusun dan menggabungkan bagian-bagian tersebut. Penggunaan lem kayu dan sekrup akan memastikan kekuatan struktur troli.
Finishing: Troli yang telah disusun kemudian diampelas dan diberi lapisan pelindung seperti cat atau varnish untuk mencegah kerusakan akibat kelembapan.
Keuntungan Troli Limbah Kayu
Ramah Lingkungan: Mengurangi limbah kayu yang berakhir di tempat pembuangan sampah dan memberikan nilai baru pada bahan yang tidak terpakai.
Ekonomis: Menggunakan bahan yang sudah ada dapat mengurangi biaya pembuatan dan menghemat anggaran.
Pendidikan Praktis: Proyek ini memberi siswa pengalaman langsung dalam pengolahan bahan, desain, dan kerja tim, yang sangat berharga di dunia industri.
Fungsional: Troli yang dihasilkan akan memiliki fungsi yang jelas dalam mendukung kegiatan belajar dan mengajar di bengkel pemesinan.
Kesimpulan
Pemanfaatan limbah kayu untuk pembuatan troli tempat perkakas di SMK N 1 Semarang adalah contoh nyata dari inovasi dan tanggung jawab lingkungan. Proyek ini tidak hanya memberikan manfaat praktis bagi siswa dan bengkel, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan. Dengan terus menerapkan ide-ide kreatif seperti ini, SMK N 1 Semarang dapat menjadi pionir dalam pendidikan yang berwawasan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H