Mohon tunggu...
Abu Dohak
Abu Dohak Mohon Tunggu... -

sapa saya di sini ya \r\n\r\nhttp://mencari-matahari.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

GADIS TERCANTIK SE JAGAD RAYA

10 Oktober 2012   16:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:58 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah. Ada seorang anak manusia bernama Abu yang sedang jatuh cinta. Ia jatuh cinta pada seorang gadis yang sangat cantik jelita. Sekali pandang saja, semua orang akan jatuh cinta pada gadis itu. Gadis pujaan para anak adam se jagad raya ini. Gadis itu sangat sempurna, memiliki apa saja yang disukai anak manusia.

Matanya bulat yang indah. Bibirnya yang tipis dan manis. Hidungnya yang mancung, paras mukanya yang elok, ketika ia bicara maka suaranya akan memukul-mukul hati setiap orang yang mendengarnya. Ketika ia berjalan, langkah kakinya dan ayunan tubuhnya, subhanallah, sangat sempurna.

Singkat cerita, si Abu ini pun galau dibuatnya. Pokoknya harus bisa mendapatkannya! Harga mati yang tak bisa ditawar lagi dengan apapun dalam hidup si Abu. Suatu ketika, datanglah si Abu menghadap ayahnya.

“ayah, anakmu ini sudah cukup dewasa dan sudah waktunya untuk menikah”. Kata si Abu.

“oya”. Jawab si Ayah senang. “apa kau sudah menemukan gadis idamanmu, wahai anakku?”

“sudah ayah!”.

“seperti apa orangnya?”.

“dia wanita tercantik se jagad raya ini, ayah”.

Sang ayah pun penasaran dan meminta untuk dikenalkan kepada calon minantunya itu.

Keesokan harinya, si Abu pun membawa sang ayah untuk menemui belahan jiwanya itu. Tak disangka, ketika sang ayah melihat gadis itu, sang ayah pun terdiam tanpa bisa berkata apa-apa. Kemudian sang ayah menyeret putranya pergi.

“tidak bisa! Kau tidak bisa menikah dengan gadis seperti itu, anakku. Gagis itu tidak cocok untukmu. Gadis itu hanya cocok untuk seseorang yang sudah banyak memakan garam kehidupan seperti ayahmu ini”.

“tidak ayah, tidak! Aku cocok dengannya, aku hanya ingin menikah dengannya!”.

Si Abu dan ayahnya pun bertengkar hingga mereka pergi kekantor polisi untuk memutuskan siapa yang berhak menikahi gadis itu. Setelah menceritakan kronologis peristiwa sesungguhnya si polisi pun berkata :

“baiklah, sekarang tunjukkan kepadaku wanita itu agar aku bisa memutuskan perkara diantara kalian ini!”.

Mereka pun membawa si polisi menemui gadis itu. Namun, ketika si polisi melihatnya, sekujur tubuhnya gemetar, matanya nyaris tak berkedip. Lalu ia membawa sang anak dan ayah kembali ke kantor polisi.

“begini, aku minta maaf, tak satu pun dari kalian yang bisa menikah dengan gadis itu. Gadis itu tidak cocok untuk kalian. Gadis itu lebih cocok untuk seseorang yang lebih berpengalaman dalam urusan criminal social seperti saya ini”. Kata pak polisi.

Si Abu dan ayahnya pun tak setuju. Mereka tetap ngotot untuk menikahi gadis itu begitu juga dengan pak polisi. Mereka pun bertengkar. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk pergi kepengadilan agar hakim bisa memutuskan perkara mereka.

Mereka pun mengadu kepada sang hakim tentang sang gadis yang membuat mereka bertiga bertengkar. Setelah mendalami perkaranya dengan seksama, sang hakim pun meminta mereka bertiga untuk mendatangkan sang gadis. Keesokan harinya, sidang pun dimulai dengan menghadirkan biang kerok masalah. Begitu palu diketuk dan si gadis jelita masuk. Sontak nuansa pengadilan senyap sepi. Mata sang hakim melebar menuju ke gadis jelita itu. Dan sidang pun dihentikan.

sang hakim pun berkata :

“sudahlah, jangan bertengkar lagi. Sudah kuputaskan perkara ini, bahwa tak satu pun dari kalian yang pantas menikahi gadis ini. Gadis ini tidak cocok untuk kalian. Gadis ini hanya cocok untuk seseorang yang bijaksana seperti saya ini”.

Walhasil mereka berempat pun bertengkar merebutkan si gadis itu. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke seorang mentri untuk memutuskan perkara mereka. Mereka pun menjelaskan perkara yang sebetulnya kepada sang mentri. Lagi-lagi si mentri minta di pertemukan dengan gadis itu agar bisa memutuskan perkara dengan jelas. Dan, ketika si mentri bertemu, seolah waktu berhenti disitu. Semuanya senyap memukau si gadis jelita.

Si menteri pun berkata :

“wanita ini hanya cocok untuk orang besar seperti saya ini, tidak untuk kalian!”.

Akhirnya mereka berlima bertengkar hebat. Jalan satu-satunya adalah mereka mengadu kepada presiden agar mengeluarkan keputusan untuk perkara mereka. Mereka pun mengadu dan menjelaskan perkara sejelas-jelasnya kepada bapak presiden. Pak presiden pun meminta hal yang sama. Karena tidak mungkin memutuskan perkara tanpa melihat asal muasal perkara.

Akhirnya dengan berat hati mereka pun mempertemukan gadis itu dengan pak presiden. Setelah melihat gadis itu, pak presiden pun membuat keputusan resminya.

“bahwa tak satu orang pun yang pantas menikahi gadis itu kecuali orang yang memiliki kekuasaan seperti dirinya”.

Akhirnya mereka pun bertengkar demi memiliki si gadis nan cantik jelita itu. Hingga si gadis itu pun angkat bicara.

“baiklah, aku yang memutuskan siapa diantara kalian yang pantas untuk menikah denganku. Aku akan melompat tinggi dan kalian pun ikut melompat bersamaku. Barang siapa yang bisa menangkapku maka dialah yang berhak menikah denganku!”.

Si gadis jelita itu pun melompat tinggi sekali bersamaan dengan keenam pria yang memperebutkannya. Namun keenam pria itu tidak melompat setinggi sang gadis karena mereka harus bersiap-siap untuk menangkap sang gadis. Tapi, ketika keenam pria itu akan menjejak bumi, tiba-tiba saja bumi terbuka dan menangkap keenam pria itu. Akhirnya, keenam pria itu

pun kini mendekam dalam kuburan mereka tanpa ada yang berhasil memiliki si gadis jelita.

Melihat kejadian itu, sang gadis pun berkata :

“kalian tahu siapa aku? Aku indah, aku menawan, aku menggiurkan, aku manis, aku sempruna. Akulah dunia! Semua orang terpana olehku dan ingin memilikiku. Tapi sampai mereka mati, mereka takkan pernah bisa memilikiku. hahahaha”.

Dunia itu sangat fana Abu, sadarlah!

Tareem, 10 Nov 2012

Abu Dohak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun