Mohon tunggu...
Abu Dohak
Abu Dohak Mohon Tunggu... -

sapa saya di sini ya \r\n\r\nhttp://mencari-matahari.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

GADIS TERCANTIK SE JAGAD RAYA

10 Oktober 2012   16:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:58 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“tidak bisa! Kau tidak bisa menikah dengan gadis seperti itu, anakku. Gagis itu tidak cocok untukmu. Gadis itu hanya cocok untuk seseorang yang sudah banyak memakan garam kehidupan seperti ayahmu ini”.

“tidak ayah, tidak! Aku cocok dengannya, aku hanya ingin menikah dengannya!”.

Si Abu dan ayahnya pun bertengkar hingga mereka pergi kekantor polisi untuk memutuskan siapa yang berhak menikahi gadis itu. Setelah menceritakan kronologis peristiwa sesungguhnya si polisi pun berkata :

“baiklah, sekarang tunjukkan kepadaku wanita itu agar aku bisa memutuskan perkara diantara kalian ini!”.

Mereka pun membawa si polisi menemui gadis itu. Namun, ketika si polisi melihatnya, sekujur tubuhnya gemetar, matanya nyaris tak berkedip. Lalu ia membawa sang anak dan ayah kembali ke kantor polisi.

“begini, aku minta maaf, tak satu pun dari kalian yang bisa menikah dengan gadis itu. Gadis itu tidak cocok untuk kalian. Gadis itu lebih cocok untuk seseorang yang lebih berpengalaman dalam urusan criminal social seperti saya ini”. Kata pak polisi.

Si Abu dan ayahnya pun tak setuju. Mereka tetap ngotot untuk menikahi gadis itu begitu juga dengan pak polisi. Mereka pun bertengkar. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk pergi kepengadilan agar hakim bisa memutuskan perkara mereka.

Mereka pun mengadu kepada sang hakim tentang sang gadis yang membuat mereka bertiga bertengkar. Setelah mendalami perkaranya dengan seksama, sang hakim pun meminta mereka bertiga untuk mendatangkan sang gadis. Keesokan harinya, sidang pun dimulai dengan menghadirkan biang kerok masalah. Begitu palu diketuk dan si gadis jelita masuk. Sontak nuansa pengadilan senyap sepi. Mata sang hakim melebar menuju ke gadis jelita itu. Dan sidang pun dihentikan.

sang hakim pun berkata :

“sudahlah, jangan bertengkar lagi. Sudah kuputaskan perkara ini, bahwa tak satu pun dari kalian yang pantas menikahi gadis ini. Gadis ini tidak cocok untuk kalian. Gadis ini hanya cocok untuk seseorang yang bijaksana seperti saya ini”.

Walhasil mereka berempat pun bertengkar merebutkan si gadis itu. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke seorang mentri untuk memutuskan perkara mereka. Mereka pun menjelaskan perkara yang sebetulnya kepada sang mentri. Lagi-lagi si mentri minta di pertemukan dengan gadis itu agar bisa memutuskan perkara dengan jelas. Dan, ketika si mentri bertemu, seolah waktu berhenti disitu. Semuanya senyap memukau si gadis jelita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun