Mohon tunggu...
Abu Dias
Abu Dias Mohon Tunggu... -

pernah bekerja di pt telkom

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi dan Isu Calon Presiden

14 Januari 2014   12:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:51 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau dianggap serius boleh, mau dianggap guyon juga nggak apa-apa ….

Selama kurang lebih satu tahun ini, kita dimanjakan oleh berita sepakterjang Jokowi (dan tentu Ahok) sebagai Gubernur (dan Wakil Gubernur) Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Hasilnya seperti yang kita rasakan, ada yang pro, dan ada yang kontra, biasalah. Pendukungnya pasti menilai bahwa hasil kerja Jokowi (dan Ahok) sebagai Gubernur (dan Wakil Gubernur) DKI Jakarta, sangat baik. Sedangkan lawan politiknya atau para pembencinya akan mengatakan semua itu hanyalah pencitraan belaka.

Terlepas dari semua itu tadi, sebelum jadi Gubernur (dan Wakil Gubernur), rasanya tidak banyak masyarakat yang mengenal Jokowi (dan Ahok), bahkan setelah dinobatkan sebagai pasangan cagub dan cawagub. Setelah mendapat ijin dari Penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah, Jokowi dan Ahok memulai kampanye, bersamaan dengan cagub dan cawagub yang lain. Namun cara kampanye yang dilakukan oleh Jokowi dan Ahok terlihat sangat aneh dan berbeda daripada yang lain. Cara yang mereka pilih, mendatangi dan mendekatkan diri kepada rakyat ini (tidak dengan cara mengundang rakyat untuk mendekati), ternyata berhasil menarik simpati pemilih, maka jadilah Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Belum genap setahun(bahkan belum genap enam bulan) menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, banyak suara yang menginginkan agar Jokowi menjadi Calon Presiden dalam Pemilihan Umum 2014. Survei yang dilakukan oleh lembaga independenpun umumnya menempatkan Jokowi sebagai Capres Teratas, dan masyarakat yang menamakan diri sebagai ‘Relawan Jokowi’ (???) sudah bersiap mendukung dan berjuang untuk kemenangan Jokowi.

Memang belum dideklarasikan secara resmi, sebab (menurut saya) masih ada yang harus dipertimbangkan dan dikaji lebih dalam dan serius. Apakah (nanti) Penyelenggara Pemilihan Presiden 2014 akan meluluskan nama Jokowi dalam Daftar Nama Calon Presiden. Atau dengan alasan MENCURI START KAMPANYE, nama Jokowi dicoret dari Daftar Nama Calon Presiden. Bisa saja sih beralasan : Penyelenggara Pemilihan Presiden ‘melihat’ apa yang dilakukan Jokowi selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, adalah kampanye terselubung untuk menggapai kemenangan dalam Pemilihan Presiden 2014. Bayangkan saja capres yang lain belum mulai kampanye, Jokowi sudah melakukan kampanye, setahun lebih awal, dan itu dilakukan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, artinya kampanye dengan memanfaatkan dana negara !!!!. wah-waaaah-waaaaahhhh …..

Jadi apakah kita semua setuju jika nanti nama Jokowi dicoret dari Daftar Nama Calon Presiden ???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun