Literasi atau yang sering disebut kegiatan membaca dan menulis adalah cara yang sering digunakan anak muda untuk mengejar ketertinggalan pendidikan yang ada disetiap daerah di Indonesia. Â Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang tertinggal di berbagai daerah di Maluku kantor bahasa Maluku malakukan pelatihan Instruktur Literasi kepada Komunitas yang berkonstribusi mengajar disetiap komunitas yang ada di Maluku.
Kiranya  ini adalah cara bagaiman sehingga literasi tidak mati hanya dengan mengajak anak-anak muda untuk membaca dan menulis. Namum ketika kita suda selesai pada konsep membaca dan manulis yang terakhir yang harus kita laukan adalah menerbitkan karya-karya dari hasil bacaan dan tulisan yang kita lakukan.
Kiranya Pemerintah Provinsi Maluku juga merespon apa yang telah dilakukan oleh Kantor Bahasa Maluku sehingga kedepan ada Penerbit buku-buku yang bisa menjadi panutan dalam setiap pembelahjaran yang ada di Komunitas maupun pada sekolah Formal.
Banyak Komunitas di Provinsi Maluku yang berperan aktif dalam proses pembelajaran Literasi di Maluku seperti Kompasianer Ambon, Hikayat Tana Hitu, Heka Leka, Rumah Pintar Tulehu, Rumah Kita Hila, Bengkel Satsra Maluku, WPi dan Forom Lingkar Pena Maluku FLP_MALUKU dan lainya-lainya
Semoga kedepanya ada program yang dilakukan oleh Pemerinta Provinsi Maluku dalam Hal ini Kepalah Dinas Pendidikan Provinsi Maluku mau melakukan pengkajian terhadap beberapa daera yang tertinggal di setiap Daerah di Maluku. Sebab banyak adari berbagai daerah di Maluku yang belim meraskan pendidian Formal seperti yang ada di kota sperti di Ambon.
#SALAM LITERASI
@afd