Mohon tunggu...
abu bakar
abu bakar Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi saya belajar dan mengetahui hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Keluarga Dhuafa melalui Strategi Pendekatan Fundraising

17 Januari 2023   22:39 Diperbarui: 17 Januari 2023   22:45 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaum dhuafa ialah manusia yang dikategorikan sebagai manusia yang dalam kemiskinan, tidak berdaya, penderitaan, penindasan, ketidakmampuan. Allah membuat berbagai perbedaan di hidup ini seperti si kaya dan si miskin. Semua dari itu ada hikmah nya dan sebagai cobaan si kaya harus menjaga harta nya dari perbuatan yang tercela dan mendapatkan harta nya tersebut dengan cara yang halal dan si miskin harus bersabar atas keaadan yang telah menimpanya. 

Hubungan si kaya dan si miskin pun sudah di atur oleh allah. Si kaya harus mengeluarkan harta nya apabila sudah mencapai nishap nya dan si miskin apabila termasuk dalam golongan yang mustahik maka berhak mendapat kan harta yang di keluarkan tersebut. Orang dapat di kata duafa jika orang tersebut mengalami hal hal sebagai berikut. Pertama, kesulitan dalam perekonomian hidup. 

Kedua, kesengsaraan yang membuat mereka tidak bisa bekerja. Ketiga, fisik dan mental dalam keadaan tidak sehat. Keempat, dalam keaadaan yang tertindas. Dalam fakta lapangan jika kita lihat banyak orang yang bisa di bilang kaum dhuafa, maka kita tidak bisa  menyimpulkan bahwa itu nasip mereka karena suatu takdir dapat dirubah oleh ikhtiar dan tawakal. (muhsin, 2004)

Allah menciptakan si kaya dan si miskin bukan karena tidak adil tetapi sebagai allah ingin memberikan cobaan kepada mahluk nya. Si kaya di uji dari hartanya dan si miskin di uji dari kekurangan nya. Dengan ada nya perbedaan tersebut manusia dapat saling menolong, Kerjasama dan gotong royong. Itu semua adalaah bentuk kasih saying allah kepada mahluknya. Semua perbuatan di bumi ini semua akan di pertanggung jawabkan di akhirat.

           

Didalam surat annisa ayat 9 allah berfirman “dan hendaklah takut kepada allah orang orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereja anak-anak yang lemah” (an-nisaa:9) dari ayat tersebut bisa di bilang bahwa orang dhuafa ialah orang yang lemah . 

Di zaman sekarang banyak yang mengira bahwa orang dhuafa ialah orang yang miskin ekonominya. Tentu saja stigma itu salah. Dhuafa ialah orang yang lemah tetapi bukan dari aspek ekonomi saja dapat dari beberapa aspek lain seperti fisik, mental, keadaan dan lain-lain

metode yang dilakukan oleh kami

Pelaksanaa pemberdyaan ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1) bertemu dengan target yang membutuhkan (keluarga dhuafa)

kelompok yaitu kelompok 6 bertemu dengan target pada tanggal 4 NOV 2022 untuk mengetahui kondisi dan permasalahan yang terjadi pada tempat tinggal dan keluarga ibu aminah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun