Mohon tunggu...
Abubakar SDasy
Abubakar SDasy Mohon Tunggu... Guru - Guru/Wakil Kepala Sekolah/Guru Penggerak/SMK Sura Dewa Larantuka

hobi membaca/kepribadian baik/topik konten favorit pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Etika dalam Mengambil Keputusan

6 Juni 2024   22:05 Diperbarui: 7 Juni 2024   00:52 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus 

Fais seorang murid kelas XI Program rekayasa Perangkat Lunak dan Gem yang memiliki watak yang keras, sering membuat keributan di kelas kehadirannya sangat mengganggu proses pembelajaran. Teman-temanya merasa tidak nyaman belajar karena kehadirannya  di sekolah bahkan menantang guru yang ingin menegurnya. 

Permasalahan Fais ini diangkatlah di rapat dewan guru, berdasarkan tatib sekolah Fais sudah mendapatkan point pelanggaran 100 dan harus di keluarkan dari sekolah, dalam rapat tersebut dua guru yang mempertahankan Fais agar tidak di keluarkan dari sekolah dengan alasan anak ini perlu dibina  khusus kita perlu metode yang baru untuk merubah perilaku Fais tidak harus mengeluarkannya dari sekolah, sedangkan bapak/ibu guru yang lain sepakat untuk mengeluarkannya karena perilaku Fais akan membawa dampak buruk terhadap siswa yang lain. Hasil keputusan apat memutuskan Fais di keluarkan dari sekolah. 

Dari Kasus di atas seorang pemimpin kesulitan dalam mengambil keputusan. 

Apa yang seharusnya dilakukan seorang pemimpin ?????

Dalam Kasus ini Bapak/Ibu sebagai pemimpin menemukan masalah dilema etika

Mari kita bahas konsep Dilema Etika 

Menurut Ruswort (1995) Ada 9 langkah dalam pengujian keputusan 

1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan 

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam kasus tersebut

3. Mengumpulkan fakta 

4. Pengujian benar atau salah 

5. Pengujian benar-benar 

6. Melakukan prinsip resolusi 

7. Melakukan Opsi Trilema 

8. Buat keputusan 

9. Lihat lagi keputusan dan refleksi 

Mari kita bahas lebih terperinci 9 langkah dalam pengujian 

Pertama, mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, hal ini untuk menghindari sudut pandang subjektifitas atas pengambilan keputusan. Kematangan dalam penalaran moral dalam memahami nilai-nilai yang saling bertentangan menjadi kunci dalam kematangan berpikir dan pengambilan keputusan.

Kedua,  menentukan siapa yang terlibat dalam situasi dilema etika, pada tahap ini empati dan simpati seorang guru/kepala sekolah harus terpanggil, hal ini karena berkaitan dengan moralitas dan harus diselesaikan secara bersama jangan sampai egoisme individu mengalahkan nilai empati seseorang.

Ketiga, mengumpulkan fakta yang sejalan dengan kondisi saat ini, karena dalam dilema etika tidak membicarakan sebatas teoritis namun membutuhkan data-data yang otentik. Seorang pemimpin juga memikirkan kemungkinan yang terjadi dalam pengambilan keputusan ini.

Keempat, dalam pengujian benar salah ada lima komponen inti yaitu 

a. Uji legal ( apakah terdapat pelanggaran hukum)

b. Uji regulasi/standar profesional 

c. Uji intuisi ( mengedepankan sensitif perasaan seseorang)

d. Uji Publikasi 

e. Uji panutan 

Dari lima Uji di atas terdapat tiga prinsip utama 

- proses berpikir berbasis pada peraturan 

-berpikir pada hasil akhir 

- berpikir dengan rasa peduli dengan rasa empati  memposisikan diri kita pada  orang lain 

Apabila bapak/ibu tidak menemukan salah satu atau lebih pada syarat pengujian tersebut maka idealnya tidak mengambil resiko dengan keputusan merugikan karena anda menghadapi situasi moral etika bukan bujukan moral  

* Moral etika (benar vs benar)

* Bujukan moral (benar vs salah)

Kelima, pengujian paradigma benar dengan benar  sebagai contoh : 

1). Individu berhadapan dengan masyarakat

2). Rasa keadilan bertentangan dengan rasa kasihan 

3). Kebenaran berhadapan dengan kesetiaan 

4). Jangka panjang lawan jangka pendek 

Empat contoh di atas merupakan situasi yang benar-benar bertentangan antara 2 nilai kebajikan dan sama penting. 

Keenam pola penyelesaian dilema dengan 3 prinsip: 

1) berpikir dengan orientasi hasil akhir

2) berpikir dengan landasan aturan 

3) berpikir dengan landasan rasa kepedulian 

Ketujuh, melakukan investigasi opsi trilema, anda di hadapkan 2 pilihan menjadi dasar pilihan, namun anda perlu cari opsi lain.

Kedelapan, pengambilan keputusan mempertimbangkan sudut pandang moral yang mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal bahwa alam semesta secara menyeluruh dengan sikap yang tidak menekankan pada ego pribadi. 

Kesembilan adalah melihat kembali hasil  keputusan dengan merefleksikan 

Dengan kesembilan langkah pengambilan keputusan diharapkan bapak/ibu guru dan pimpinan dapat menggunakan sebagai panduan dalam mengambil keputusan. 

Terima kasih 

Assalamualaikum wr.wb. 

Salam hormat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun