Mohon tunggu...
Abubakar SDasy
Abubakar SDasy Mohon Tunggu... Guru - Guru/Wakil Kepala Sekolah/Guru Penggerak/SMK Sura Dewa Larantuka

hobi membaca/kepribadian baik/topik konten favorit pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwimingguan Visi Guru Penggerak

15 Januari 2023   17:59 Diperbarui: 15 Januari 2023   18:05 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk dapat mewujudkan visi sekolah impian dan melakukan proses perubahan, maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini disebut Inkuiri Apresiatif (IA) dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. IA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Konsep IA ini pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Cooperrider & Whitney, 2005; Noble & McGrath, 2016). Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan. 

 Inkuiri Apresiatif sebagai Pendekatan Manajemen Perubahan (BAGJA)

Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan lagi. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah impian dan visi setiap warga sekolah.  

kita mempelajari IA lebih dalam sebagai salah satu model manajemen perubahan di lingkungan pembelajaran, baik itu di kelas maupun sekolah. Kita akan mencoba menerapkannya melalui tahapan dalam IA yang di dalam bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).

Proses Inkuiri dalam BAGJA

Dalam Program Guru Penggerak ini, BAGJA dipilih karena dapat berfungsi sebagai wahana yang menguatkan hubungan antar manusia di sekolah. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dalam tahap demi tahap memungkinkan Guru Penggerak sebagai pemrakarsa (pemimpin dan pengelola) perubahan untuk menguatkan hubungan antar manusia dan gotong-royong. BAGJA pun menuntut Guru Penggerak beranjak dari cara berpikir defisit ke cara berpikir aset, menjadi tangguh-pantang menyerah, dan terus meningkatkan efikasi diri dalam memimpin dan mengelola perubahan. Kekuatan BAGJA ada pada proses penggalian jawaban pertanyaan yang didasari oleh rasa ingin tahu, kebaikan, dan kebersamaan. BAGJA mewujud menjadi pengalaman kolaboratif yang apresiatif dan bermakna bagi peningkatan kualitas belajar murid di sekolah. Pertanyaan itu akan membawa komunitas sekolah untuk berefleksi, menggali lebih dalam hal-hal yang bermakna, untuk kemudian diinternalisasi dan dijadikan sebagai bahan perbaikan-peningkatan dalam menjalankan perubahan demi perubahan.Gambar tersebut berupaya menggambarkan proses BAGJA, yang harus dimulai dengan filosofi dan visi yang berpusat pada kepentingan murid. Dari sana kemudian diturunkan menjadi tujuan-tujuan rinci berupa prakarsa perubahan. Boleh jadi, karena telah memiliki visi yang kuat maka prakarsa perubahan muncul dari keresahan. Dari sana kemudian pertanyaan-pertanyaan dan rencana-tindakan yang perlu-dilakukan disusun. Tahap demi tahapnya kemudian direalisasikan, rencana-tindakan yang perlu-dilakukan dijalankan, pertanyaan-pertanyaan yang ada digali bersama tim dan anggota komunitas sekolah hingga membuahkan temuan (data, cerita, fakta). Temuan itulah yang kemudian menjadi dasar untuk menelaah kembali rancangan pertanyaan dan tindakan yang telah dibuat. Barulah kemudian, rencana (sebagai dokumen resmi) dapat dibuat hingga akhirnya di-eksekusi, di-monitoring, serta di-evaluasi keselarasannya dengan visi. 

Mengelola Perubahan Positif

 Lewis (2016) menguatkan bahwa pertanyaan-pertanyaan Inkuiri Apresiatif harus mampu mengarahkan perhatian pada hal positif, mengidentifikasi nilai-nilai positif, mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, berfokus pada apa yang diinginkan terjadi atau ada lebih banyak, berfokus pada aspek kehidupan sehari-hari di sekolah, mengungkap narasi ‘baru’, mengungkap makna yang spesifik (akrab dan kontekstual). Dengan demikian, lewat pertanyaan-pertanyaan dalam tahapan BAGJA, Guru Penggerak diharapkan dapat mengejawantahkan pola pikir yang tepat, visi yang kuat, serta spirit yang membara. 

 Refleksi Visi Guru Penggerak 

kali ini saya akan melakukan refleksi dengan model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut :

 1. Facts (Peristiwa): 

Pengalaman saya setelah mempelajari dan memahami bagaimana menyusun suatu prakarsa perubahan untuk dijadikan suatu visi bersama dengan metode BAGJA. hal pertama yang saya lakukan untuk mengimplementasikan materi ini adalah menyusun prakarsa perubahan pembelajaran kimia yang menarik dengan menggunakan papan BAGJA yaitu membuat pertanyaan utama, kemudian Ambil pelajaran dengan membuat pertanyaan terkait tindakan apa saja yang akan kita buat, Gali mimpi dengan membuat pertanyaan seperti apa kondisi, proses dan hasil yang kita inginkan yang dapat menarik perhatian dan merupakan sebuah inovasi perubahan yang menarik dan menyenangkan, kemudian menjabarkan rencana dengan membuat pertanyaan bagaimana pembelajaran kimia ini bisa menarik dan menyenangkan, setelah itu mengatur eksekusi untuk menerapkan semua rencana yang sudah di buat. semua tahap BAGJA ini di dahului dengan pertanyaan kemudian di ikuti dengan tindakan penyelidikan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut, alur penyusunan tahapan BAGJA yang saya buat   seperti gambar di bawah ini :

Selain menyusun prakarsa perubahan untuk menyusun pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan metode Inkuiri Apresiatif sebagai Pendekatan Manajemen Perubahan (BAGJA) saya terapkan juga dalam penyusunan Visi sekolah bersama kepala sekolah, rekan sejawat, dan murid. Prakarsa perubahan yang kami buat yaitu : Mewujudkan murid yang berkarakter dan inovatif berlandaskan profil pelajar Pancasila.

MENYUSUN PRAKARSA PERUBAHAN

VISI SEKOLAH SMK SURA DEWA LARANTUKA

PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 6 TAHUN 2022

 

NO

MENYUSUN KALIMAT RUMPANG

IDENTIFIKASI PERILAKU CERMINAN VISI

INISIATIF PERUBAHAN

MURID

GURU

ORANG TUA

1

Kita mememipikan murid – murid yang,berhasil,mampu mengamalkan profil Pancasila,beriman dan bertakwa pd tuhan yang maha esa,berakhlak,kreatif,bernalar kritis,percaya diri,jujur,bertangung jawab

  • Kreatif , Mandiri , Gotong royong

  • Guru harus menjadi teladan yang baik dalam hal kepribadian, disiplin dan tanggung jawab
  • Mendukung program sekolah, membsngun komunikasi dengan pihak sekolah terkait perkembangan siswa

Memperbaiki kualitas belajar, menyalurkan bakat siswa, administrasi yang profesional, membangun hubungan baik dengan siswa dan orang tua siswa

2

Kita percaya bahwa murid adalah,perstasi yg dikembangkan,sumber kreatif,kritis dlm proses pembelajaran,generasi penerus yg berprestasi,amanah dari orang tua,

  • Murid yang menghormati dan menghargai dirinya dan orang lain
  • Beriman, bernalar kritis, berkebinekaan, dan bergotong royong 
  • Tanggung jawab terhadap pendidikan anak, dan bekerjasama dengan pihak sekolah

Menyusun program kerja yang berpihak pada murid, bekerjasama antara sekolah dengan orang tua

3

Disekolah,kita mengetumkan,ketengan belajar mengajar,berbinekan,toleransi,etika dan perilaku,sikap,hak –hak siswa,ilmu pengetahuan,disiplin dan tangung jawab.

  • Murid harus memiliki iman dan takwa, rajin belajar, mandiri, disiplin, dan saling bekerjasama
  • Beriman dan bertakwa, disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, kreatif dan bernalar kritis
  • Orang tua mampu memberikan dukungan biaya dan motivasi dalam proses belajar, yang menghasilkan pendidik yang berkrakter pancasila

Merubah perilaku diri sendiri dan warga sekolah untuk lebih giat dalam mewujudkan pendidikan yang berkrakter Pancasila dan inovatif, dan proses belajar mengajar yang berpihak pada murid

4

Murid disekolah kita ,sadar betul bahwa,mentaati tata  tertib,sadar akn hak dan kewajiban,tugas utama belajar,kompentensi dan bakat yg dialaminya

  • Murid mampu berdoa sesuai keyakinan, tidak membeda-bedakan suku, ras, dan agama, bergotong royong, berkolaborasi, toleransi, dan inovatif
  • Berakhlak, bermartabat, ikhlas, berkolaborasi, kreatif, inovatif, dan mampu memberikan teladan yang baik
  • Peduli dan kerjasama

Menyusun langkah strategis untuk mengembangkan sekolah

5

Kita warga disekolah ini yakin untuk,kepercayan orang tua,perubahan,gotong royong,kolaboratif dan kritis,memajukan sekolah dan mutu sekolah,kolaborasi,menuntun siswa

 

  • Rajin ibadah, saling menghargai, belajar hal-hal baru, kemauan belajar yang tinggi, dan jujur
  • Menjadi teladan bagi murid, dan memiliki pengetahuan yang luas
  • Memotivasi anak untuk semangat belajar

Menyediakan prasarana yang memadai, kerjasama antara siswa, guru, dan orang tua (kolaborasi)

6

Kita warga sekolah ini paham bahwa,kolaborasi dan di dukung dgn fasilitas yg memedai,kerajasama,kreatif dan mandiri,kurikulum yg diterapkan,krakter siswa,motifasi,latarbelakang .

  • Murid memiliki nilai religious, pribadi jujur, membangun hubungan yang harmonis dan berkomunikasi baik
  • Memiliki akhlak yang baik, bermartabat, menguasa materi ajar
  • Gotong royong, berkebinekaan global, dan beriman

Warga sekolah lebih disiplin, saling menghargai perbedaan dan bersama mendukung dalam mendidik murid

VISI :

  • Mewujudkan insan yang berladaskan Pancasila  berkreatif dan berinofatif
  • Mewujudkan peserta didik yg berkarakter,berwawasan luas dan peduli lingkungan dalam semangat Pancasila
  • Menciptakan lulusan yang unggul,kreatif,bermartabat yang berlandaskan pancasila
  • Mewujudkan murid yang unggul kreatif,inovatif,mandiri dan kolaboratif dalam mencapai  pendidikan yang berkompeten berlandaskan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Mewujudkan murid yang berkarakter berdasarkan profil pelajar Pancasila serta memiliki inovasi yang tinggi
  • Mewujudkan murid yang berkarakter dan inovatif berlandaskan profil pelajar Pancasila.

hal baik yang saya dapatkan setelah pembelajaran modul ini yaitu saya mampu memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran yang berpusat pada murid dan memimpin penyusunan visi sekolah (kepemimpinan pembelajaran dan  kepemimpinan manajemen sekolah yang merupakan  kompetensi dasar guru penggerak.

Adapun kesulitan yang saya hadapi adalah kurangnya keterlibat rekan sejawat dalam merespon perubahan yang saya terapkan sebagai pengejawantahan konsep materi yang saya dapatkan dari Pendidikan Guru Penggerak, dari kendalah ini saya mencoba untuk mengatasi dengan cara terus melakukan pendekatan personal untuk memberikan motivasi dan semangat agar rekan-rekan guru termotivasi untuk bergerak melakukan perubahan selain itu juga saya tunjukkan dengan tindakan melakukan praktik-praktik baik disekolah maupun di kelas.

2. Feelings (Perasaan): 

Perasaan saya mempelajari modul 1.3 tentang visi guru penggerak ini saya merasa senang dan sangat bahagia karna mampu memimpin manajemen pembelajaran dan manajemen sekolah dalam melakukan perubahan yang berorientasi pada murid untuk mewujudkan profil pelajar pancasila.

3. Findings (Pembelajaran): 

Pelajaran yang saya dapatkan dalah bagai mana menyusun sebuh prakarsa perubahan dengan metode BAGJA yang merupakan tahapan Inkuiri Apresiatif sebagai pendekatan manajemen perubahan. Inilah kemudian yang menjadi langkah-langkah yang saya ikuti dalam menerapkan perubahan sesuai dengan visi yang saya impikan berdasarkan tahapan BAGJA. Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama (Define). Di tahap ini, saya merumuskan pertanyaan sebagai penentu arah penelusuran terkait perubahan yang diinginkan atau diimpikan. Tahap kedua, Ambil Pelajaran (Discover). Pada tahapan ini, saya  mengumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di kelas maupun sekolah serta pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Tahap ketiga, Gali Mimpi (Dream). Pada tahapan ini, saya dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di lingkungan pembelajaran. Disinilah visi benar-benar dirumuskan dengan jelas. Tahap ketiga, Jabarkan Rencana (Design). Di tahapan ini, saya dapat merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi. Tahapan terakhir, Atur Eksekusi (Deliver). Di bagian ini, saya memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan kita ajak dan pasti mau untuk terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-lahan

4. Future (Penerapan): 

dengan mengetahui dan memahami 4 kompetensi guru penggerak (Pengembangan diri dan orang lain, Kepemimpinan Pembelajaran, Kepemimpinan Manajemen Sekolah, dan Kepemimpinan Pengembangan Sekolah) maka Kedepannya saya akan melakukan identifikasi kekuatan untuk melakukan perubahan positif dengan melibatkan  pimpinan, rekan sejawat, murid, orang tua murid dan masyarakat  untuk berkolaborasi melakukan perubahan kearah yang lebih baik, bermutu menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid untuk mewujudkan profil pelajar pancasila.

Demikian refleksi saya, sekian dan terima kasih 

Salam dan bahagia....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun