Menjadi pemimpin pembelajaran berarti menjadi pemimpin yang menaruh perhatian penuh secara sengaja pada komponen pembelajaran, seperti kurikulum (intra, ekstra, dan ko -kurikuler), proses belajar-mengajar, refleksi dan asesmen yang otentik dan efektif, pengembangan guru, pemberdayaan dan pelibatan komunitas yang kesemuanya mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem pendidikan di sekolah.
2. Menjadi Coach Bagi Guru LainÂ
Dalam menjalankan peran menjadi coach bagi guru lain, terutama yang terkait dengan peningkatan kualitas pembelajaran bagi murid di sekolah, Guru Penggerak dituntut untuk berdaya dalam menemani dan menuntun rekan sejawatnya itu untuk menelaah proses belajar mereka sendiri. Hal ini sekaligus mengisyaratkan bahwa selain belajar keterampilan coaching, Guru Penggerak juga harus memberdayakan dirinya melalui refleksi atas hasil pengalaman praktik-praktik profesionalnya sendiri.
3. Mendorong kolaborasiÂ
kolaborasi berarti bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan atau menghasilkan sesuatu. Di sana tersirat makna bahwa setiap pihak yang terlibat memiliki kekuatan yang saat dipersatukan menjadi saling melengkapi dan produktif. Guru Penggerak harus punya pandangan apresiatif yang memungkinkan pengungkapan potensi positif rekan yang lain. Kita membuka lebih banyak ruang dialog positif antar guru, antara guru dan pemangku kepentingan baik di dalam maupun di luar sekolah demi meningkatkan kualitas pembelajaran bagi murid.
4. Mewujudkan Kepemimpinan Murid (Student Agency)Â
Guru Penggerak diharapkan mengambil peran untuk mewujudkan kepemimpinan murid. Untuk itu, kita  perlu memahami bagaimana meramu pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga murid merasa kompeten, mandiri, dicintai, dan memiliki kepercayaan diri serta determinasi untuk mencapai segala yang mereka impikan.
5. Menggerakkan Komunitas PraktisiÂ
Guru Penggerak diharapkan dapat mengambil peran untuk menggerakkan komunitas praktisi di sekolah dan di wilayahnya. Agar komunitas praktisi dapat berjalan secara berkesinambungan, Guru Penggerak pun perlu menumbuhkan budaya belajar kolaboratif atau komunitas belajar profesional bersama para rekan guru di sekolah maupun wilayahnya. Kerangka kerja Lesson Study: Merencanakan (Plan), Mengerjakan (Do), Melihat kembali (See) adalah satu dari banyak contoh kerangka kerja kolaboratif yang dapat digunakan untuk menggerakkan sebuah komunitas belajar profesional dan menghasilkan praktik-praktik baik.
2. Setelah mempelajari modul ini target saya adalah menerapkan Nilai dan Peran Guru Penggerak di komunitas pendidikan saya, bersama kepala sekolah(pimpinan), rekan guru, murid, orang tua murid dan masyarakat lingkungan sekitar dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila,. dan meningkatkan mutu sekolah dengan berpedoman pada 4 kompetensi guru penggerak yaitu mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, serta memimpin pengembangan sekolah.Â
3. Perasaan saya setelah mempelajari modul 1.2 tentan Nilai dan Peran Guru Penggerak saya merasa senang dan bahagia bisa mengetahui peran saya sebagai guru penggerak agar dapat bertindak menciptakan sebuah perubahan yang berlandaskan pada nilai-nilai.