Kalau ini mau mendekati tahun 2012 maka berarti sudah tercatat saya memakai linux selama 8 tahun. Tepatnya pada semester ke-4 perkuliahan saya baru punya PC AMD Athlon XP 24. PC tersebut dibeli dengan minjem duit dari tetangga, dan sekarang Alhamdulillah sudah lunas. Dan operating system yang pertama kali ada di PC itu jelas Windows XP, baru setelah ada install fest diisi dengan Linux Red Hat 6.0. Awal mula pakai linux tentunya setiap orang yang baru pertama kali memakainya akan bilang, “Aneh”, “Apa ini?”, “Mana help-nya?”, “Arghh!”, “Partisiku!!” dan berbagai umpatan lainnya karena baru pertama kali ini memakai sebuah sistem operasi aneh. Wajar menurutku ketika pertama kali orang mengatakan hal itu ketika PC mereka telah dirombak. Linux yang awalnya dulu masih install dengan tampilan tak ada grafis yang bagus-bagus, telah membuat orang pusing kalau diharuskan pindah saat itu juga. Sama juga dengan pertama kali kita mengenal komputer. Ketika saya dulu mengenal komputer pertama kali sangat takut untuk mengetikkan sesuatu, bahkan megang mouse pun ibarat memegang tangan cewek. haha. Lebih daripada itu ketika kita sudah dihadapkan kepada aplikasi-aplikasi yang ada di dalam komputer pun rasa canggungnya bukan main. Lihat saja ketika muncul error yang sebenarnya tidak perlu dihiraukan ketika mengetik di MS Word, saya masih ingat bagaimana paniknya. Terlebih lagi ketika salah cut & paste. Padahal hal itu bisa diperbaiki dengan “undo” atau Ctrl+Z, selama dokumen itu masih terbuka. Benar sekali Microsoft Windows, telah merubah dunia yang dulunya tidak otomatis, sekarang telah berbuah manis. Namun sebenarnya bagi mereka yang punya adrenalin lebih, berada di Microsoft Windows rasanya kurang pas dan kurang ada tantangannya. Maka dicobalah linux. Saya sendiri awalnya suka linux adalah karena bekerja di shell, cepat dan tidak butuh tetek bengek yang tidak diperlukan. Mungkin inilah keunggulan linux daripada sistem operasi MS Windows. Dan ternyata setelah lama saya memakai linux, saya baru tahu manfaat linux yang sesungguhnya, yaitu mengajari pemakai, bukan pemakai yang mengajari komputer. Anda panik ketika pertama kali harus kehilangan partisi windows? Itu biasa, saya sudah berkali-kali melakukannya. Dan itu membuat saya belajar bahwa ternyata kita bisa tidak kehilangan partisi windows dengan cara-cara tertentu. Bingung karena di linux tidak bisa muter MP3? Ya, saya dulu sangat kebingungan ketika linux di PC saya tidak bisa memutar file audio MP3, cari diinternet, lalu solusi pun datang. Yang menarik adalah ketika saya bingung harus menginstal Turbo Pascal di linux. Ternyata di linux ada GNU Pascal. Akhirnya tugas pemrograman di kampus bisa selesai cukup pakai linux. Oya, di linux ternyata tidak bisa mainin game-game yang ada di windows. Sebenarnya bisa saja sih mau mainin game windows di linux, tapi please apa itu yang harus kita butuhkan? Masih banyak game-game yang jalan di linux yang lebih keren dariapda game mahal yang ada di windows. Dan sekarang pun linux terutama distro Ubuntu yang lebih baik lagi dalam masalah update dan install-nya. Distro besutan debian ini tak kalah terkenalnya dengan distro-distro yang sudah ada dulu seperti Fedora, Slackware, Suse dan lain-lain. Dan orang-orang sekarang kebanyakan memilih Ubuntu untuk diinstal di laptop dan PC mereka sekarang. Linux sudah bukan barang baru, ataupun dianggap sebagai OS baru. Saya suka linux karena membuat kita belajar, suka dengan ke-mudahannya, simple, dan melatih kita untuk berkreasi. Anda bagaimana? Postingan ini adalah repost dari blog saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H