Mohon tunggu...
faisal bakrie
faisal bakrie Mohon Tunggu... -

apa yang mau dideskripsikan?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukti Baru untuk Menggugat Borobudur

26 September 2010   07:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:57 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketujuh, buah 'maja' yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.  "Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr." (QS Saba [34]: 16).

Kedelapan, nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata 'su'merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan 'Su'. Kesembilan, Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. "Pergilah kamu dengan membawa suratku ini." (QS An-Naml [27]: 28).  Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.

Kesepuluh, bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16). Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. "Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman," kata Fahmi menegaskan.

Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12), kisah istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya. Dengan bukti-bukti di atas, Fahmi Basya meyakini bahwa Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman. Bagaimana dengan pembaca? Hanya Allah yang mengetahuinya. Wallahu A'lam.

Seandainya Relief Bisa Bicara

Syahruddin El-Fikri

Bukti-bukti kesejarahan biasanya bisa diungkapkan melalui prasasti, bukti arkeologi, penelitian yang komprehensif, prasasti, atau relief-relief yang tertulis pada sebuah bangunan.Sebagaimana dibahas di atas, KH Fahmi Basya, dalam bukunya Matematika Islam 3, menyatakan bahwa Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman. Selain bukti-bukti peninggalan yang telah diungkapkan di atas, Fahmi Basya juga menunjukkan bukti autentik dari relief-relief yang terlukiskan di dinding-dinding Candi Borobudur.

Wakil Kepala Unit Taman Wisata Borobudur, Magelang, Jateng, Suhartoto Endi Subianto, menyatakan, relief-relief yang ada di Borobudur diambil dari kitab Lalitawistara. Hal yang sama juga disebutkan oleh AIAZ Rajasa dalam bukunya Candi Borobudur, Candi Pawon, dan Candi Mendut. Menurut Suhartoto, relief-relief itu menceritakan perjalanan Sidharta Gautama, sebelum hingga menjadi seorang Buddha. Relief-relief itu tertulis lengkap mulai dari level pertama sampai level ketiga.

Seperti diketahui, Borobudur memiliki 10 undakan. Undakan pertama dan kedua berada pada level pertama yang disebut dengan level Kamadhatu. Sedangkan relief kelahiran Sidharta hingga menjadi Buddha terletak pada level kedua yang disebut dengan Rupadhatu. Level ini terletak pada undakan ketiga hingga keenam.

Dan level terakhir, yakni yang ketiga, disebut dengan level Arupadhatu. Level ini ada pada undakan ketujuh hingga ke-10, tempat stupa induk yang menjadi puncak Candi Borobudur.Tentu saja, butuh penelitian yang lebih mendalam untuk membuktikan Candi Borobudur sebagai peninggalan Nabi Sulaiman dan sejumlah wilayah yang ada di sekitarnya sebagai kawasan wilayah Saba.

Yang tak kalah pentingnya, tentu saja membaca ulang relief-relief yang ada di Borobudur. Andai saja relief-relief itu bisa bicara maka tak akan kesulitan untuk membuktikan kebenaran Borobudur sebagai peninggalan Sulaiman. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun