Mohon tunggu...
faisal bakrie
faisal bakrie Mohon Tunggu... -

apa yang mau dideskripsikan?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tujuh Alasan Kenapa Borobudur Digugat

2 September 2010   16:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:30 8833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ahli tafsir lainnya tidak berani mengambil resiko ini!

7. Ahli matematika Islam
Dan selain dari bidang-bidang lain yang beliau kuasai, tentunya bidang utama yang dikuasai adalah Matematika Islam. Dari hasil kajiannya, beliau mampu menyusun jumlah suku kata dalam ayat Alquran, nomor ayatnya, dan nomor-nomor lain yang diambil dari Alquran, menjadi sebuah piramid. Dan piramid ini dikatakan sama bentuknya dengan bagian teratas Borobudur (Arupadhatu).
Sekilas bagi orang yang melihat, permainan angka ini mirip hitungan nomor togel. Dan sekilas orang mungkin melihat angka-angka ini diutak-atik paksa supaya ketemu hasilnya.
Tapi sebenarnya bukan begitu. Disinilah letak kejeniusan Fahmi Basya, karena hanya beliau yang tahu kapan harus menambah, kapan harus mengurangi, kapan harus mengalikan dan membagi, atau memakai kuadrat, akar kuadrat, dan pangkat. Bahkan saya pun tidak mengerti.
Yang lebih jenius lagi, orang-orang yang tidak mengerti akan jadi penasaran untuk membeli bukunya, “Matematika Islam”. Dapatkan di toko buku terdekat.

Lalu ada yang tanya kenapa orang jenius ini kurang kerjaan menggugat ke MK?
Tentu ada alasannya beliau berbuat seperti itu. Beliau meyakini Borobudur adalah Istana Sulaiman, yang pasti di dalamnya ada harta karun. Jika Borobudur digugat ke MK, bisa dicari alasan bahwa “ini adalah barang sengketa” sehingga pada periode itu wisatawan tidak bisa berkunjung. Periode inilah yang tepat untuk berburu harta. Menurut informasi intelejen yang saya terima, sudah ada pejabat yang berkomplot akan membantu membongkar batu-batuan Borobudur itu untuk mencari harta. Mereka tidak bisa melakukannya kalau ada wisatawan, jadi tugas Bapak Fahmi dan DLA adalah menggugat ke MK. Syukur-syukur jika dimenangkan, DLA akan menunjuk diri sebagai “pengurus” Candi Borobudur atas nama umat Islam, dan membongkar Candi Borobudur atas nama penelitian.

Genius!

PS: tebakan saya sih setelah tulisan ini terbit, beberapa akan disangkal. Kecuali yang sudah terlanjur disebarkan di playing book... maksud saya Flying Book. Tidak jadi ke MK. Tidak jadi gali harta. Itu kalau 'mereka' pintar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun