Mohon tunggu...
ABU RIJAL MAULANA BEKTI
ABU RIJAL MAULANA BEKTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya saat ini memancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Literasi Budaya Indonesia

21 November 2024   15:20 Diperbarui: 21 November 2024   15:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAHASA INDONESIA

Literasi Budaya Indonesia

Oleh : Abu Rijal Maulana Bekti

Apakah Literasi budaya Indonesia itu?

 Literasi budaya Indonesia adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menghargai, dan mengapresiasi berbagai aspek budaya, termasuk tradisi, adat istiadat, bahasa, seni, dan nilai-nilai yang hidup di masyarakat. Ini sangat penting bagi Indonesia karena keragaman budayanya yang luar biasa, yang mencakup lebih dari 1.300 suku bangsa, 700 bahasa daerah, dan berbagai tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Kekayaan Adat dan Budaya Indonesia

1.Seni dan Musik Tradisional : Contohnya Adalah Seperti Wayang kulit, Gamelan, angklung, dan sasando.

2.Tarian Tradisional : Contohnya Seperti tari saman berasal dari aceh, tari pendet dari aceh, dan tari remo dari jawa timur.

3.Pakaian Adat : Contohnya seperti kebaya ataupun kain songket Palembang.

4.Bahasa Daerah : Contohnya seperti bahasa jawa, Minangkabau, dan juga bugis.

5.Upacara Adat : Contohnya seperti upacara ngaben di bali.

Pentingnya Literasi Budaya

 Jika kita memahami budaya Indonesia dapat membantu masyarkat untuk :

1.Melestarikan warisan budaya.

2.Memperkuat idantitas bangsa.

3.Meningkatkan toleransi.

4.Memajukan pariwisata.

Cara meningkatkan literasi budaya

1.Memasukkan muatan lokal kedalam kurikulum

2.Memanfaatkan media social untuk mempromosikan budaya

3.Mengadakan pameran seni untuk meningkatkan apresiasi budaya di Masyarakat

4.Melibatkan pemerintah dan Masyarakat adat untuk melestarikan tradisi

Tantangan Literasi Budaya

*Globalisasi yakni masuknya budaya asing yang sering menggeser budaya local.

*Kurangya dokumentasi ini disebabkan oleh banyaknya tradisi lisan yang belum terdokumentasi

*Minimnya minat generasi muda karena anak muda sekarang cenderung lebih tertarik pada budaya popular dibandingkan budaya tradisional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun