Terkadang orang tidak bisa membedakan antara ajaran Islam (atau agama apapun) dengan pemahaman dia akan ajaran Islam itu. Seolah-olah pemahaman dia itu adalah Islam itu sendiri. Lama-kelamaan terbentuk, pemikiran dia = pemikiran Islam yang sahih dan murni, atau singkatnya, dia = Islam. Akhirnya, segala yang bertentangan dengan pemikiran dia dianggap bertentangan dengan Islam.
Kalau pemahaman demikian yang terjadi pada Zuragan Qripix, maka Zuragan bisa berkata kepada Luken dan teman-temannya: Mengancam Zuragan Qripix = Mengancam Islam!
Topik kampanye Zuragan bisa seperti ini: Selemah-lemah iman adalah orang yang membiarkan Zuragan Qripix terancam. Tercelakah marah karena Zuragan Qripix diancam ?
Lalu Zuragan bisa menggalang massa muslim untuk mendukung pernyataannya itu dan menghancurkan Luken sampai lumat. (Apakah Zuragan dulu melakukan hal ini kepada Ernas ya ? Wallahu 'alam bissawab, Tidak baik berprasangka buruk.
OOT sedikit, tapi masih nyambung untuk menutup pembahasan ini: makanya para orang bijak yang ilmu agamanya sudah tinggi mengatakan: jangan membawa-bawa nama agama dalam ranah politik praktis atau dalam kehidupan public. Cukup gunakan, aplikasikan ajaran agama yang mengajak kebaikan dalam ranah politik, tidak usah disebut-sebut nama agamanya. Kalau ajaran itu hakikatnya baik, tentu diterima semua orang. Dan sebaliknya, walaupun pakai nama agama, pakai simbol-simbol agama, kalau tidak baik, ya tidak diikuti orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H