Â
TREN TRANSAKSI CASHLESS
Transaksi menjadi kegiatan yang paling sering dilakukan setiap harinya. Kegiatan transaksi sangat erat kaitannya dengan proses pembayaran. Perubahan dalam sistem pembayaran yang awalnya didominasi oleh uang tunai telah berubah menjadi penggunaan sistem pembayaran digital yang kini secara luas telah diadopsi oleh masyarakat umum.
Sistem pembayaran digital mengacu pada metode pembayaran yang dilakukan secara elektronik melalui perangkat digital, seperti ponsel atau perangkat lainnya. Dengan adanya sistem pembayaran digital, konsumen dapat melakukan transaksi keuangan tanpa bergantung pada uang tunai atau kartu fisik.
Terdapat beberapa bentuk pembayaran digital yang saat ini sudah masif diadopsi oleh masyarakat seperti penggunaan Dompet Digital (E-Wallet) ataupun Mobile Banking. Dilansir dari laman BI Institute, Metode pembayaran yang paling banyak digunakan oleh masyarakat ialah dompet digital (74%), diikuti dengan metode pembayaran lainnya seperti uang tunai (49%), dan transfer bank (24%)).
Kepopuler teknologi dompet digital atau tren Cashless juga terjadi di negara – negara ASEAN lainnya. Seperti halnya Indonesia yang memiliki berbagai aplikasi dompet digital yang populer, negara-negara ASEAN lainnya juga memiliki aplikasi dompet digital yang sering digunakan oleh masyarakat setempat masing-masing.
Fenomena ini menunjukkan bahwa dompet digital menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan transaksi sehari-hari. Kemudahan transaksi yang ditawarkan oleh dompet digital dan tingkat keterbiasaan masyarakat terhadap teknologi ini membuat dompet digital dapat menjadi solusi yang relevan dalam implementasi Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN yang digagas oleh Bank Indonesia.
Lalu bagaimana jika seluruh dompet digital yang ada dapat terintegrasi menjadi satu? Hal tersebut tentunya akan semakin memudahkan masyararakat dalam melakukan transaksi bukan?
Faktanya sejak tahun 2019 Bank Indonesia telah resmi meluncurkan sistem pembayaran terbaru yang bernama QRIS. Dilansir dari laman BI.go.id, Bank Indonesia telah menetapkan dan meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai standar QR Code nasional pada tanggal 17 Agustus 2019. QRIS ditujukan agar proses transaksi pembayaran secara domestik dapat berjalan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannnya..
QRIS memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi dengan mudah melalui pemindaian kode QRIS yang tersedia di berbagai merchant, dan mereka dapat menggunakan aplikasi dompet digital apapun untuk melakukan pembayaran.
Dimana hal tersebut bukan lagi menjadi sesuatu yang hal yang baru bagi masyarakat. Sehingga masyarakat tidak perlu cemas terkait pengadaptasian terhadap sistem pembayaran baru yang akan diterapkan nantinya di lingkup negara – negara ASEAN
ASEAN MENUJU QR BERBBASIS FAST PAYMENT
Dalam upaya memperluas pasar dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui konektivitas sistem pembayaran ASEAN, QRIS lintas negara atau yang dikenal sebagai QR Cross Border berbasis Fast Payment dapat menjadi solusi untuk mempermudah transaksi lintas negara. Dan kini QRIS yang biasa kita gunakan di Indonesia juga akan bisa kita gunakan di negara lain.
Kolaborasi antara QR Cross Border (QRIS versi tingkat mancanegara) dan dompet digital (fintech) di seluruh ASEAN dapat menjadi inovasi terbaru yang mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata di setiap negara. Saat ini, sektor pariwisata memiliki potensi untuk memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan bagi banyak negara. Melalui sektor ini, memungkinkan negara-negara untuk dapat memperoleh manfaat seperti penerimaan devisa, penciptaan lapangan kerja, promosi budaya, ekspansi pasar ekspor, serta meningkatkan peluang investasi di sektor-sektor lain. Secara keseluruhan, sektor pariwisata berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Implementasi Regional Payment Connectivity (RPC) yang akan dilakukan oleh Bank Indonesia dengan bank regional negara ASEAN lainnya tentu akan memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di setiap negara.
Dengan menggunakan QR berbasis fast payment sebagai penghubung semua dompet digital, memungkinkan bank regional dapat memindahkan aktivitas transaksi tradisional ke dalam sistem pembayaran digital. Ini berarti masyarakat yang ingin berkunjung ke wilayah negara – negara ASEAN lainnya tidak perlu lagi melakukan penukaran mata uang di money changer.
Cukup hanya dengan menggunakan aplikasi dompet digital lokal yang sudah dimiliki dan melakukan pemindaian QR, masyarakat dapat dengan mudah bertransaksi lintas negara hanya dengan satu perangkat. Pengunjung mancanegara hanya perlu memindai QR yang tersedia di merchant negara tujuan menggunakan aplikasi dompet digital lokal yang dimiliki. Mereka dapat mentransfer saldo ke dompet digital yang tersedia, dan nilai saldo yang diterima akan secara otomatis dikonversi sesuai dengan nilai tukar mata uang negara tujuan ketika ingin melakukan pembayaran.Â
Dalam rangka memudahkan pengisian saldo (transfer/topup) pada dompet digital, Bank Indonesia juga dapat bekerjasama dengan bank-bank nasional dan bank swasta yang telah terdaftar secara resmi. Hal ini memungkinkan para nasabah bank-bank tersebut untuk dengan mudah melakukan transfer/topup menggunakan layanan perbankan seluler (mobile banking) yang sudah mereka miliki.
Tugas lain yang timbul dari Implementasi Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN adalah melakukan sosialisasi mengenai penerapan sistem pembayaran baru kepada masyarakat secara luas, terutama kepada para stakeholders yang terkait erat dengan sektor pariwisata. Para pemangku kepentingan ini termasuk destinasi wisata, industri perhotelan dan akomodasi, industri transportasi, industri kuliner, dan pelaku usaha lokal di sektor pariwisata, dan lain-lain.
Kehadiran QR berbasis fast payment, membuat pengunjung akan semakin terbantu dalam melakukan transaksi pada saat di negara tujuan, misalnya saat mencari penginapan, menggunakan transportasi umum, membeli makanan (wisata kuliner), mengunjungi tempat wisata, dan juga berbelanja. Semua aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan melakukan pemindaian QR Code
Dengan mengintegrasi seluruh stakeholders ke dalam satu sistem pembayaran, tentunya transaksi akan menjadi lebih mudah, cepat, dan aman bagi semua pihak yang terlibat.
Melalui Implementasi Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN yang terintegrasi, diharapkan dapat mempermudah masyarakat lokal dan pengunjung mancanegara dalam melakukan transaksi di berbagai sektor, terutama pada sektor pariwisata. Mengingat dalam sektor pariwisata terdapat berbagai macam aktivitas transaksi yang melibatkan banyak pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H