Nun, aku tak pernah percaya
Kau benar-benar pergi dari hidup ku
netra masih memgamini senyummu
aku, masih tetap menunggumu, Nun.
Ditempat yang biasa kita bercerita
Menikmati heningnya malam dan  mendengarkan keluh kesah bintang gemintang
Disini, aku berseru
Menyebut namamu yang terus menggelora dalam jiwa
Nun, apakah kau benar-benar tak akan kembali?
Meninggalkanku sendirian adalah caramu paling kejam
Nun, apakah kau sudah benar-benar berlayar?
Jawab Nun,...
Aku memerlukan jawabanmu.
Jika nantinya takdir membuat kita asing, aku hanya mau bilang:
"jaga diri, jaga kesehatan, jangan telat makan, kurangin gadang"
karena kamu gak bisa ngingetin kamu lagiÂ
Oh iya.... satu lagi Nun,Â
"Terimakasih sudah memberikan pelajaran yang gak kutemukan dalam bangku pendidikan manapun,
kamu adalah yang kusyukuri kehadiranya, dan kaulah wanita kedua yang pernah kusandingkan dalam doaku
setelah ibuku".
sekali lagi ....
Terimkasih................
Aku siap merawat titik yang kau wariskan padaku.
meskipun cuma satu "NUN".
Nun, satu titik.
Yogyakarta, 23, November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H