Mohon tunggu...
M. Abrori Riki Wahyudi
M. Abrori Riki Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jika menulis adalah nafas, maka membaca adalah udaranya

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Belenggu di Ibu Pertiwi

6 Juni 2022   13:49 Diperbarui: 6 Juni 2022   13:59 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pandemi telah mengubah sendi-sendi kehidupan

Kini, kami tak bebas lagi laksana burung yang mengangkasa

Senyum sapa bertatap muka

Hilang ditelan senyum dalam layar kaca

Ibu pertiwi sedang tidak baik-baik saja

Setiap hari anagka kematian semkin subur

Tuhan.....

Adakah beang kuning dibalik benang merah ini...?

Sebuah harapan tercecer disepanjang jalan

Ibu pertiwi kini berubah seketika

Wajah asrinya menjadi muram

Lihatlah langit tempat kita menatap senja

Telah memoksa pada garis kebinasaan

Dunia menjadi gempar

Porak poranda, kematian dimana-mana

Tubuhnya terjangkit virus corona

Yang menyerang tak pilih kasih

Ya allah......

Amankanlah bumi kami

Damaikanlah alam kami

Sudahi kekacauan ini

Kami ingin nyaman kembali

Amin....

Amin...

Yarobbal alamin.....

sumenep, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun