Mohon tunggu...
Abrori Mutawakil
Abrori Mutawakil Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA IAIN JEMBER

PENDEKAR 1986_SANTRI_NU

Selanjutnya

Tutup

Money

Masih Pentingkah Produksi di Zaman yang Menua Ini?

22 Februari 2018   18:59 Diperbarui: 23 Februari 2018   09:58 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PART 1

Apa sih definisi dari produksi itu ?

Seperti halnya yang telah termaktub dalam salah satu hadist shahih Imam Bukhari tentang apa itu produksi, adapun bunyi dari hadist tersebut adalah :

Artinya :

"Dari Miqdam RA dari Rasul SAW ia bersabda: tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan hasil kerja(produksi)nya sendiri dan sesungguhnya Nabi Dawud AS mengkonsumsi dari hasil kerjanya sendiri". (HR. Al-Bukhari)

Dari hadist diatas terkandung makna bahwasannya ada kemuliaan atau keistimewaan tersendiri dari orang yang menggunakan tangan dan kemampuannya yang ia miliki tanpa adanya bantuan orang lain yakni berupa harta yang di hasilkan walau sedikit dipandang hina akan tetapi lebih berharga dan lebih baik untuk dikonsumsi. Dan secara tidak langsung didalam hadis diatas menuntut kita untuk berkreasi atau lebih tepatnya menjadi manusia yang produktif dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan segala kemampuan yang kita miliki. Dengan mengambil kisah para Nabi terdahulu yakni Nab Dawud AS yang memenuhi kebutuhannya denga hasil keringat sendiri. Di hadist diatas telah jelas bahwasannya telah ada penegaan kepada kita unuk bekerja kera dalam meraih sesuatu khususnya dalam perihal produktifitas

Adapun pengertian produksi diatas diperkuat dengan keterangan hadist shahih dalam kitab riwayat muslim, hadist ke 377 yang berbunyi :

Artinya :

"Dari Abu Hurairah RA berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : hendaklah seseorang diantara kalian berangkat pagi-pagi sekali mencari kayu bakar, lalu bersedekah dengannya dan menjaga diri (tidak minta-minta) dari manusia, yang itu lebih baik aripada meminta kepada seseorang baik diberi ataupun tidak. Tangan diatas lebih baik daripada tanan dibawah, Mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi tanggun jawabmu". (HR. Muslim)

Dari hadist diatas telah dipertegas bahwasannya harus ada usaha kerja keras dalam memenuhi atau mencari penghasilan denga usahanya sendiri walaupun itu hanya dengan mencari kayu bakar di pagi hari. Dan dialam hadist tersebut ada himbauan untuk bersedekah dari penghasilannya sendiri. Dan dalam hadist tersebut juga adanya anjuran untuk berproduktif dengan keterampilan yang ada atau yang dimiliki.

Jadi dapat disimpulkan pengertian produksi adalah segala usaha kerja keras individu untuk memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan segala kemampuannya hingga batasnya tanpa bergantung kepada orang lain apalagi sampai meminta minta atau yang sering kita sebut dengan mengemis hingga menghasilkan sesuatu baik berupa barang atau jasa yang dapat menguntungkan diri kita sendiri ataupun orang lain.

Part II

Dan apakah produksi masih penting bagi kita ?

Banyak keterangan dalam hadist shahih al-Bukhari bahwa produksi itu penting dalam kehidupan manusia. Produksi dapat meningkatkan kesejahteraan manusia di muka bumi ini. Dalam ilmu ekonomi modern, kesejahteraan ekonomi dapat di ukur dengan uang atau pendapatanatau penghasilan mereka dalam sehari-harinya sedangkan dalam perspektif islam kesejahteraan ekonomi dapat dilihat dari meningkatnya produksi dengan tolak ukur kemampuan atau skill yang mencukupi dengan modal tersebut akan meningkatkan produktifitas seseorang.

Jadi produksi sangatlah penting dalam kehidupan sehari seperti halnya yang telah disebutkan dalam hadist diatas bahwasannya produksi dengan kemampuan sendiri lebih baik daripada meminta minta dengan tujuan yang hina. Dan telah disebutkan di hadist diatas Nabi Dawud AS pun memilih untuk bekerja dengan apa yang beliau mampu, dan itu lebih baik.

Part III

Jika produksi itu penting, tujuan adanya produksi apa ?

Tujuan produksi pada umumnya adalah menciptakan kemaslahatan ataupun kesejahteraan individu atau secara personal dan kesejahteraan kolektif atau dapat dikatan sebagai kesejahteraan sosial atau umumn oleh sebab itu setiap orang muslim harus bekerja secara maksimal dan optimal dengan seluruh kemampuan yang ia miliki, sehingga tidak hanya mencukupi kebutuhan dirinya sendiri tetapi dapat memenuhi kebutuhan anak dan keluarganya. Dan hasil yang ia makan sendiri dan keluarganya oleh allah dihitung sebagai sedekah, sekalipun itu sebagai kewajiban. Ini menunjukkan betapa mulianya harga sebuah produksi hingga dapat memperkerjakan seorang karyawan hingga mereka dapat menghidupi keluarganya sendiri dengan kemampuannya sendiri dan itu lebih baik.

Menurut Chapra tujuan produksi adalah memenuhi kebutuhan pokok setiap individu dan menjamin setiap orang mempunyai standard hidup manusiawi, terhormat dan sesuai dengan martabat manusia sebagai khalifah ataupun seorang pemimpin ummat. Tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut dapat menimbulkan masalah mendasar bagi manusia, oleh sebab itu, setiap muslim juga harus berusaha meningkatkan penghasilan agae menjadi mustahiq atau barakah yang dapat membantu kaum lemah melalui pembayaran zakat, infak, sedekah dan wakaf. Tetapi dengan garis besar dengan dengan menggunakan kemampuannya sendiri. Yang sesuai dengan hadist shahih karya imam al-Bukhari diatas yang telah saya sebutkan.

Part IV

Setelah adanya tujuan, hal apa yang dapat menunjang produksi ?

Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan produktifitas seorang muslim :

  • Sumber Daya alam
  • Tenaga kerja dalam konteks produksi
  • Adanya Modal
  • Adanya kepemimpinan dalam suatu organisasi

Part V

Bagaimana menurut islam tentang prinsip berproduksi ?

Ada beberapa yang harus kita pegang teguh dalam berproduksi dalam perspektif islam :

  • Berproduksi dalam lingkaran halal.

Maksudnya ialah dalam sistem ekonomi Islam tidak semua barag dapat di produksi dan di konsumsi. Oleh sebab itu, dilarang memproduksi dan memperdagangkan komoditas yang haram. Produk yang dihasilkan harus memberi manfaat yang baik, tidak mudharat atau membahayakan bagi konsumen, baik dari sisi kesehatan maupun moral dan dengan menggunakan segala kemampuan yang ia miliki. Seperti hadist Imam Al-Bukhari yang berbunyi :

Artinya :

"Dari Miqdam RA dari Rasul SAW ia bersabda: tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan hasil kerja(produksi)nya sendiri dan sesungguhnya Nabi Dawud AS mengkonsumsi dari hasil kerjanya sendiri". (HR. Al-Bukhari)

  • Menjaga Sumber Produksi
  • Tidak menzalimi satu sama lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun