Mohon tunggu...
abrilia putri pratami
abrilia putri pratami Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perawatan komunitas agregat usia dewasa dengan diabetes melitus menggunakan intervensi Diabetes Self-Management Education (DSME)

13 Juli 2024   23:56 Diperbarui: 14 Juli 2024   00:03 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KESEHATAN AGREGAT KOMUNITAS

"PERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT USIA DEWASA DENGAN DIABETES MELITUS MENGGUNAKAN INTERVENSI DIABETES SELF-MANAGEMENT EDUCATION (DSME)"

(Tugas ini ditujukkan untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Komunitas)

Disusun Oleh:

Abrilia Putri Pratami        202205009

Dosen Pengampu:

Ns. Rohayati, M.kep., Sp.Kep.Kom

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MITRA KELUARGA

BEKASI

2024

PERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT USIA DEWASA DENGAN DIABETES MELITUS MENGGUNAKAN INTERVENSI DIABETES SELF-MANAGEMENT EDUCATION (DSME)

Link : https://ejournal.sagita.or.id/index.php/sagita/article/view/86

Usia dewasa merupakan masa produktifitas yang tinggi sehingga penting untuk menjaga pola hidup sehat seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat agar tubuh tetap sehat dan meminimalisir risiko penyakit seiring bertambahnya usia. Kami sangat menganjurkan agar orang dewasa menjalani pemeriksaan Kesehatan (Harismi, 2020). Pada usia ini kesehatan menurun, kekuatan fisik menurun, dan ketergantungan meningkat sehingga membuat mereka sangat rentan terkena diabetes karena faktor genetik, faktor biologis (usia lanjut dan berat badan), Faktor biologi lainnya, Faktor fisik dan gaya hidup, Serta faktor pekerjaan (Winata, Asyrofi, dan Nurwijayanti, 2018).

Diabetes dikenal sebagai silent killer karena penderita penyakit ini seringkali tidak menyadari nya dan ketika ditemukan timbul komplikasi (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2022). Komplikasi diabetes yang tidak terkontrol antara lain kerusakan berbagai organ, antara lain ginjal, saraf, dan sistem kardiovaskular (Sami et al., 2017). Setiap tahunnya terdapat hingga 1,5 juta kematian yang disebabkan langsung oleh diabetes (WHO, 2023).

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling umum terjadi dan biasanya terjadi pada orang dewasa (Perkeni, 2021). Angka kejadian diabetes tipe 2 meningkat secara drastis selama tiga dekade terakhir, di semua tingkat pendapatan. Sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, sebagian besar penderita diabetes tipe 2 tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Menurut Federasi Diabetes Internasional (2021) sekitar 537 juta orang dewasa berusia antara 20 hingga 79 tahun di seluruh dunia menderita diabetes. Jumlah penderita diabetes diperkirakan akan mencapai 643 juta pada tahun 2030 dan 784 juta pada tahun 2045.

Pemerintah Indonesia mempunyai banyak program pengendalian penyakit, salah satunya adalah program Prolanis atau program pengendalian penyakit kronis. Prolanis merupakan sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan peserta, fasilitas Kesehatan. Tujuannya untuk mendorong peserta dengan penyakit kronis mencapai kualitas hidup yang optimal dengan indeks 75% dari peserta terdaftar yang datang ke fasilitas kesehatan garis depan telah mencapai hasil yang baik dalam pemeriksaan khusus diabetes tipe 2 dan hipertensi sesuai pedoman yang relevan. klinik untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit. Kegiatan Prolanis meliputi konsultasi medis/pendidikan, kunjungan rumah, pengingatan, kegiatan klub, dan pemantauan Kesehatan.

Penelitian dalam jurnal ini terkait kepedulian masyarakat terhadap penderita diabetes melitus (DM) dewasa yang terus berkembang, dengan fokus penerapan diabetes self-management education (DSME) sebagai metode untuk meningkatkan self-management diabetes. Dalam Jurnal Sagita Academy Volume 2 Edisi 2 April 2024, penelitian ini menyoroti efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan flip chart atau booklet untuk meningkatkan manajemen diri pada penderita DM. Selain itu  faktor seperti tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan status perkawinan juga terbukti mempengaruhi tingkat manajemen diri penderita diabetes. Oleh karena itu penting bagi petugas kesehatan masyarakat untuk menggunakan berbagai alat promosi kesehatan untuk meningkatkan keterampilan manajemen diri penderita diabetes dewasa. Dengan perbaikan yang signifikan dalam manajemen diri setelah intervensi, peran perawat komunitas dalam pendidikan kesehatan, khususnya bagi orang dewasa penderita diabetes, menjadi semakin penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan penderita diabetes.

Peran perawat komunitas sangat penting dalam Pendidikan Kesehatan, Dimana intervensi DSME berhasil meningkatkan manajemen diri penderita diabetes. Faktor penting dalam meningkatkan manajemen diri penderita diabetes adalah dukungan keluarga, Pendidikan Kesehatan penting untuk meningkatkan pengetahuan manajemen diri setelah mendapat intervensi yang dilakukan menggunakan leaflet. Ada juga faktor lain yang dapat mempengaruhi manajemen diri penderita diabetes melitus yaitu status perkawinan Dimana respondennya yang sudah menikah. Adapun program prolanis yang di lakukan dan di upayakan pemerintah Indonesia yang merupakan sebuah upaya meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi diabetes yang melibatkan peserta, fasilitas Kesehatan Pendidikan Kesehatan salah satu upaya efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan Kesehatan orang dewasa penderita diabetes.

Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan terdapat manfaat peningkatan pengetahuan manajemen diri responden melalui kegiatan dengan metode ceramah dengan menggunakan flip sheet dan leaflet. Pada penelitian sebelumnya menemukan bahwa 13 dari 37 (35,13%) responden memiliki pengetahuan manajemen diri yang baik, 22 dari 37 (59,45%) responden memiliki pengetahuan cukup tentang manajemen diri dan 2 dari 37 ( 5,4%) responden memiliki sedikit pengetahuan tentang manajemen diri. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dengan menggunakan leaflet atau booklet dapat meningkatkan manajemen diri diabetes. Petugas kesehatan masyarakat dapat memanfaatkan materi promosi kesehatan dengan menggunakan materi seperti brosur atau leaflet atau materi lain yang berbasis bukti dan praktik, tidak hanya menggunakan metode ceramah.

Dengan pendekatan komprehensif dan intervensi yang tepat, perawat komunitas dapat berperan penting dalam memberikan pendidikan kesehatan dan meningkatkan manajemen diri penderita diabetes jalan. Oleh sebab itu, upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Referensi

Nova, M. N., & Tahlil, T. (2024). Diabetes Melitus Menggunakan Intervensi Diabetes Self-Management Education ( Dsme ). 2(2), 89--95.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun