Mohon tunggu...
Abriel Okta Rosetta
Abriel Okta Rosetta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

Mahasiswi yang tertarik dengan bidang kepenulisan dan desain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimnya Lapak Pedagang Dampak dari Pembangunan Flyover Cisauk

23 Desember 2022   21:27 Diperbarui: 23 Desember 2022   21:47 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembangunan jalan layang atau flyover pada perlintasan kereta api Cisauk telah dimulai pada akhir Oktober 2022.  Jalan layang Kawasan Cisauk ini  ditargetkan rampung selama 395 hari atau 13 bulan. Dalam pembangunan jalan layang ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang sering terjadi di Kawasan Cisauk seperti kemacetan kendaraan pada perlintasan rel kereta api.  Kawasan tersebut selama ini cukup menggangu lalu lintas kendaraan karena setiap 15 atau 20 menit sekali harus ditutup karena kereta lewat.

Proyek pembangunan jalan layang Cisauk yang telah berlangsung selama beberapa bulan ini telah mencapai pada tahap pembongkaran. Pembongkaran bangunan dilakukan untuk mensterilkan area pembangunan jalan layang. Dalam proses sterilisasi kurang lebih 30 bangunan seperti rumah dan tempat usaha sudah dibongkar oleh petugas yang berwenang.

Para pedagang kawasan stasiun Cisauk yang lapaknya hilang pun harus mencari daerah lain. Sarul, salah satu pedagang gerobak yang terkena gusur terpaksa mundur dari daerah yang dahulunya tempat ia berjualan.

"Dulu saya dagang seblak di samping toko martabak Big Hai dan tempat daerah saya jualan tuh masuk gusuran karena ada pembangunan flyover ini. Jadi, para pedagang gerobak yang bersebelahan dengan saya juga pasti ikut pindah seperti, pedagang bebek madura, roti bakar, batagor dan nasi goreng," ujar pedagang seblak saat diwawancarai di tempat usahanya, Sabtu (10/12/2022).

Pedagang yang akrab di sapa akang itu menuturkan bahwa ia termasuk pedagang yang beruntung karena hanya mundur beberapa meter dari tempat usahanya asalnya.  Beberapa pedagang lainnya ada yang tidak dapat lapak untuk berjualan. Hal ini disebabkan dengan minimnya lahan untuk pedagang.  Pembangunan jalan layang Cisauk ini hampir memakan habis lapak para pedagang.

Lahan pedagang yang dialihkan menjadi area pembangunan jalan layang menimbulkan dampak yang lumayan besar bagi para pedagang terutama pedagang toko. Dengan pembongkaran bangunan toko, banyak pedagang yang terpaksa pindah jauh dari tempat asal mereka bahkan ada yang harus tutup total. Hal tersebut menyebabkan penghasilan mereka menurun karena lokasi sekitar stasiun yang ramai dinilai menjadi lokasi yang strategis untuk berdagang.

Di sisi lain, Ibu Rizki salah satu pemilik sekaligus pedagang toko pakaian anak mengatakan semenjak wacana jalan layang Cisauk diberitahukan pada bulan Oktober. Sejak saat itu pula, ia sudah diberikan surat pemberitahuan dari kelurahan  atas tanah yang dimilikinya akan terkena gusur dari proyek pembangunan jalan layang Cisauk.

"Sekitar awal atau pertengahan oktober, ibu dapat surat dari kelurahan disitu ada pemberitahuan kalau tanah dan bangunan milik ibu akan digusur karena akan ada flyover ini. Tidak sampai seminggu setelah itu, ibu sudah dapat lagi surat yang isinya perjanjian atas ganti rugi tanah dan bangunan, kebetulan tanah depan milik ibu kena 12 meter yang terkena gusur," ungkapnya saat ditemui di dalam toko pakaian, Sabtu (10/12/2022).

Pemilik toko pakaian itu menjelaskan bahwa pihak pemerintah sudah mengganti rugi atas pengalihan tanah miliknya menjadi area proyek pembangunan jalan layang.  Walaupun demikian ia tetap merasakan dampak proyek pembangunan tersebut.

"Dampaknya sih pasti berasa buat ibu, kemarin pas dilakukannya pembongkaran dan pemunduran lahan sekaligus bangunan milik ibu, toko pakaiannya tutup selama hampir seminggu. Apalagi jika pembangunan flyover sudah selesai. Kemungkinan usaha ibu akan sepi dari pembeli karena posisi toko ibu kan pas dibawah flyover. Berbeda dengan pedagang yang tidak tetap seperti pedagang yang memakai gerobak. Mereka masih bisa pindah dan cari posisi atau lokasi yang lebih strategis," pungkasnya

Jauh sebelum proyek tersebut dibangun, ibu Rizki bersama pedagang-pedagang lainnya sempat melakukan aksi protes kecil-kecilan kepada pemerintah setempat. Mereka berpendapat bahwa jika ingin mengurai kemacetan lebih baik dengan memperlebar jalan daripada membangun jalan layang. Dengan pelebaran jalan utama, banyak pedagang yang menilai hal ini dapat menghemat anggaran pemerintah dan tidak mengganggu usaha pedagang toko yang akan berdampak jika jalan layang sudah dibangun.

"Ibu sama pedagang lainnya pernah protes, kita sih maunya pemerintah mengambil jalan tengah dari permasalahan ini. Kita usul dengan memperlebar jalan saja. Kan lebar jalannya mau dibuat menjadi 25 meter, toh buat apa flyover," usulnya

Namun aksi protes tidak berbuah manis. Kendati demikian ibu Rizki berharap dengan adanya jalan layang, tempat usahanya tidak menjadi sepi pelanggan dan proyek pembangunan ini dapat terus berjalan secara maksimal sehingga masyarakat sekitar dapat merasakan dampak positifnya. 

Senada dengan ibu Rizki, pedagang seblak juga mengharapkan hal yang sama. Dengan pemindahan lapaknya, ia berharap usaha dalam berjualan seblak tetap laku baik sebelum maupun sesudah proyek jalan layang selesai.

"Saya sebagai pedagang disini berharap, dengan adanya flyover ini tidak mengganggu atau menghambat usaha dagang saya serta dengan pemindahan lapak juga tidak mengurangi penghasilan saya. Semoga tetap sama seperti dulu," harapnya

penulis: Abriel Okta Rosetta  11210511000158, Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun