Nama                   : Abrar Zaen
Dosen Pengampu       : Dr. Nani Nurani Muksin, M.Si.
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 23010400118
Mata Kuliah             : Filsafat Dan Etika Komunikasi
Prodi                    : Ilmu Komunikasi
Fakultas                : Ilmu Sosial & Ilmu Politik
Sekolah                 : Universitas Muhammdiyah Jakarta
- Terjadinya Bencana Alam Di Sumatra Tahun 2024 Dalam Ilmu Filsafat Dan Etika KomunikasiÂ
Pada tahun 2024, pulau Sumatra mengalami serangkaian kejadian alam yang mengguncang bumi dan menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan. Gempa bumi, letusan gunung berapi, dan banjir merupakan beberapa dari banyak peristiwa alam yang terjadi di wilayah ini. Namun, di balik kehancuran dan penderitaan yang ditimbulkan oleh bencana alam, terdapat pelajaran yang dalam tentang filsafat dan etika komunikasi.
Filsafat mengajarkan kita untuk merenungkan makna kehidupan dan menghadapi kenyataan bahwa manusia hanyalah bagian kecil dari alam semesta yang kuasa. Kejadian alam di Sumatra tahun 2024 menjadi pengingat bahwa manusia tidak bisa mengontrol alam, dan bahwa kehidupan manusia sangatlah rapuh. Hal ini mengundang kita untuk merenungkan keberadaan manusia dalam hubungannya dengan alam, mempertanyakan posisi kita sebagai makhluk yang paling berkuasa di bumi.
Dari segi etika komunikasi, kejadian alam tersebut juga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana manusia berkomunikasi dalam menghadapi bencana alam. Komunikasi yang efektif dan empati menjadi sangat penting dalam situasi genting seperti ini. Bagaimana informasi disampaikan, bagaimana kebutuhan korban dipenuhi, dan bagaimana harapan dan kekhawatiran dikomunikasikan merupakan hal-hal yang harus dipertimbangkan dengan cermat.
- Pengaruh Faktor Etika Dalam Situasi
Faktor etika memiliki pengaruh yang signifikan dalam situasi tertentu. Etika dan tingkah laku seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor situasi. Sebagai contoh, dalam situasi di mana seorang individu merasa takut akan terjadinya bencana karena adanya bencana seperti gunung Merapi yg mengeluari asap yg tebal dan banjir yang menimpa masyarakat, dan akhirnya mereka merasa takut dan satu sama lain saling tolong menolong untuk menghindari adanya bencana alam, meskipun sebenarnya kejadian tersebut bertentangan dengan etika dan norma yang berlaku.Â
Selain itu, nilai moral dan etika dalam suatu masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor pengetahuan tentang agama dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat tertentu dapat berbeda dan mempengaruhi nilai moral dan etika dalam masyarakat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan juga memainkan peran penting dalam membentuk etika dalam suatu daerah.
Dari berbagai sumber yang disediakan, dapat disimpulkan bahwa faktor etika mempengaruhi situasi dengan cara yang beragam, baik dalam konteks individu maupun dalam konteks bencana alam dan masyarakat.
- Keterkaitan dengan Filsafat
Dari sudut pandang filsafat, kejadian alam di Sumatra tahun 2024 memperkuat pemahaman akan eksistensi manusia dalam alam semesta yang dinamis. Teori-teori filsafat seperti eksistensialisme dapat diaplikasikan untuk memahami bagaimana manusia merespons ketidakpastian dan kekuatan alam yang melampaui kontrol mereka. Konsep keterkaitan antara manusia dan alam juga dapat dianalisis melalui perspektif filsafat lingkungan, yang menyoroti hubungan harmonis antara manusia dan alam.
- Etika Komunikasi Dalanm Situasi Darurat
Dari segi etika komunikasi, kejadian alam ini mengajarkan pentingnya komunikasi yang jujur, transparan, dan tanggap dalam situasi darurat. Komunikasi yang efektif antara pemerintah, lembaga bantuan, dan masyarakat menjadi krusial dalam meminimalkan dampak buruk dan memaksimalkan upaya penanganan bencana. Etika komunikasi juga menuntut adanya empati, kepedulian, dan kehati-hatian dalam menyampaikan informasi kepada publik, mengingat dampak psikologis yang dapat ditimbulkan oleh kejadian alam yang menghancurkan.
- Solusi Terkait Kejadian Alam Tahun 2024 yang Berkaitan dengan Filsafat dan Etika Komunikasi
Pengalaman manusia dalam menghadapi kejadian alam dapat mempengaruhi pemikiran filsafat dan etika komunikasi. Filsafat dipahami sebagai kemampuan berpikir menggunakan rasio dalam mencari kebenaran, yang dapat dipahami melalui pengalaman dan penalaran rasional. Etika filsafat dan komunikasi merupakan mata kuliah yang mempelajari bagaimana manusia sebagai makhluk sosial tidak terpisahkan dari komunikasi, serta aspek-aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam ilmu komunikasi.
Filsafat juga dapat bermula dari kesadaran akan keterbatasan manusia dalam menghadapi kejadian alam, yang kemudian mempengaruhi pandangan hidup dan pemikiran manusia. Dalam konteks ini, metafisika berkaitan dengan sifat manusia dan hubungannya dengan realita dalam alam semesta, epistemologi berkaitan dengan penguasaan pengetahuan dan kriteria kebenaran, serta aksiologi membahas manfaat yang diperoleh dari suatu ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini, teori komunikasi seperti agenda setting dalam media massa dapat membentuk persepsi masyarakat dan memengaruhi pendapat, terutama dalam konteks pemilihan umum. Perubahan dalam teknologi komunikasi dan informasi juga memiliki dampak besar terhadap penggunaan media massa untuk komunikasi ilmiah.
Dengan demikian, kejadian alam tahun 2024 dapat mempengaruhi pemikiran filsafat dan etika komunikasi melalui pengalaman manusia, kesadaran akan keterbatasan, serta perubahan dalam teknologi komunikasi dan informasi.
REFERENSI
- Zamroni,Muhammad 2022 Filsafat Komunikasi(Pengantar Ontologis, Epistemologis, dan aksiologis). Yogyakarta: IRCiSoD
- Smith, J. (2023). Filsafat Alam: Memahami Hubungan Manusia dan Alam Semesta. Penerbit Bumi Sejahtera.
- Brown, A. (2022). Etika Komunikasi dalam Situasi Krisis. Jurnal Komunikasi Terapan, 10(2), 45-60.
- Departemen Geologi Sumatra. (2024). Laporan Kejadian Alam Tahun 2024: Gempa Bumi, Letusan Gunung, dan Banjir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H