Mohon tunggu...
Politik

Gagal Haji, Menuju Jeruji

21 September 2016   19:25 Diperbarui: 21 September 2016   19:29 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Afrisca M.D.I

NIM    ; 07031181520056

Ilmu Komunikasi 2015 "B" (inderalaya) 

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Bupati Banyuasin, Sumatera Selatan, Yan Anton Ferdian atau yang kerap disapa Anton, menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka. Dikarenakan Anton menjadi tersangka dalam kasus korupsi, yang dikabarkan dananya untuk menunaikan ibadah Haji ditanah suci.

Anton dikabarkan dicecar berbagai macam pertanyaan oleh KPK. Usai menjalani pemeriksaan, Anton yang terlihat santai lebih banyak diam dan menyerahkan jawaban sejumlah pertanyaan wartawan ke pengacaranya. Dia lalu masuk ke mobil tahanan KPK.
Kuasa hukum Anton, Heru Widodo, kemudian menjelaskan, pemeriksaan awal kliennya masih berkutat tentang peristiwa operasi tangkap tangan. Heru belum menjelaskan lebih lanjut tentang materi pemeriksaan.

Anton ditangkap KPK pada Minggu, 4 September lalu, sesaat setelah mengadakan kegiatan pengajian dalam rangka dirinya dan istrinya untuk berangkat haji. Dari tangan Anton, KPK menyita uang kurang lebih Rp. 300.000.000,- dan USD 11.200.
bukan hanya Anton yang terlibat dalam masalah ini, KPK juga menangkap Rustami (Kasubag Rumah Tangga Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin), Umar Usman (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin), kemudian ikut menangkap Sutaryo (Kasi Pembangunan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Bidang Program dan Pembangunan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin) dan Kirman (swasta) dan seorang pengusaha yang memberikan duit suap bernama Zulfikar Muharrami.

Anton diduga menerima uang suap untuk pembiayaan ibadah haji. uang ini diminta Anton untuk alasan mempermulus keinginan pengusaha yang ingin mendapatkan proyek di Banyuasin.
Entah apa yang ada dipikiran Anton menggunakan uang korupsi untuk menjalankan ibadah? Benar-benar bukan hal yang terpuji, apalagi Anton adalah pemimpin rakyat Banyuasin.

Apa salahnya untuk memajukan kabupaten untuk lebih baik lagi? ternyata bukan hanya bupati banyuasin saja yang terlibat masalah baru-baru ini, ialah juga Bupati Ogan Ilir, Nofiadi Mawardi. Tapi Nofiadi Mawardi atau yang biasa dipanggil Ofi ini bukan terlibat masalah korupsi, melainkan kasus Narkoba yang menyeretnya beberapa bulan lalu. Ada apa dengan Sumatera Selatan? Mengapa ada saja masalah sang Bupati? Apakah karena kurangnya Pengawasan, hingga terjadinya masalah yang diluar kepala dan tidak menyangka hal tersebut akan terjadi di wilayah Sumatera Selatan sekaligus.

Tetapi di Artikel ini, saya tidak membahas masalah Ofi, melainkan mencakup permasalahan Anton.

Anton ternyata adalah anakkan dari Partai Golkar,  terbesit kabar bahwa Partai Golkar akan Pecat Bupati Banyuasin tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun