Mohon tunggu...
Abram Widi Firmanto
Abram Widi Firmanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Pemrograman

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Flutter: Framework untuk Membuat Aplikasi yang Sangat Disarankan untuk Dipelajari

28 Mei 2022   22:27 Diperbarui: 28 Mei 2022   23:20 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Flutter?

Flutter adalah sebuah framework atau kerangka kerja untuk membuat aplikasi yang diciptakan oleh Google yang memiliki kemampuan Multi - platform. Multi - platform karena Flutter ini bisa digunakan untuk system operasi Android, ios, Windows, Linux, Macos, dan Web Apps hanya dengan satu codebase saja. Flutter ini menggunakan Bahasa pemrograman Dart yang menurut saya hampir - hampir mirip dengan javascript ataupun java, sehingga jika anda pernah belajar javascript atau java sebelumnya maka mempelajari Bahasa Dart akan lebih mudah beradaptasi.

Kelebihan ?

Pertama, misal kita ingin mempelajari tentang pemrograman web maka kita perlu belajar HTML, CSS, Javascript, PHP. Belum juga untuk framework web nya misal Bootstrap dan Laravel. Namun untuk mempelajari Flutter ini kita hanya perlu mempelajari dart dan flutter itu sendiri, sehingga membuat belajar lebih cepat. Menurut saya juga, jika anda benar -  benar tidak tahu tentang Bahasa pemrograman atau tentang aplikasi, mencoba mempelajari flutter pasti anda masih bisa mengikuti dan memahaminya.

Kedua, Biasanya dalam pembuatan aplikasi misal aplikasi android dengan Bahasa Java maka jika ingin melaunching aplikasi yang sama namun berbeda platform contoh saja pada iOS maka menggunakan Bahasa Swift. Dengan Flutter kita hanya perlu satu kali coding untuk membuat aplikasi android dan iOs sekaligus. Hal ini sangat menghemat, tenaga, biaya, dan waktu.

ketiga, pada flutter terdapat fitur hot reload yang memungkinkan programmer untuk melihat langsung perubahan pada codingnya. Disini kita tinggal tekan ctrl + s pada codingan yang sudah diedit maka akan terlihat langsung perubahan secara real  time pada emulator kita.

Keempat, tampilan yang menarik pada widget nya. Widget disini adalah diibaratkan seperti kotak atau blok dengan bentuk apapun itu yang memiliki fungsi tertentu pada aplikasi. Contoh penerapan widget adalah  pada aplikasi gojek terdapat kotak yang bisa dipencet yang fungsinya membawa pengguna untuk menuju menu pesan Gojek. Pada widget ini kita juga bisa styling apa yang kita inginkan. Jadi widget ini ibarat seperti div pada CSS.

Apakah ada Kekurangan  ?

Ada kelebihan pasti ada kekurangannya. Hasil dari aplikasi yang dibuat dengan Flutter memiliki ukuran cukup berat. Hal ini cukup tidak disukai pengguna.

Kedua adalah tentang komunitas yang masih kurang banyak jumlahnya terutama di Indonesia. Tidak seperti web programming yang sudah benar - benar merebak di Indonesia , Flutter ini cenderung masih sedikit.


Mau benar - benar belajar ? siapkan perangkat yang cukup mumpuni

Menurut saya Flutter ini cukup berat. Bagi anda yang ingin mempelajari flutter harus memiliki perangkat laptop atau PC yang benar - benar mumpuni. Minimal adalah Windows 7

dan kalau bisa RAM diatas 4GB untuk performa yang lebih baik karena saya memiliki pengalaman menggunakan laptop RAM 4GB untuk pemrograman flutter ini , lumayan sering lag dan kurang maksimal (atau memang mungkin laptop saya saja). Lalu pastikan memiliki disk space 3 GB an untuk Flutter dan Emulator nya.

Sedikit cerita tentang pengalaman saya mempelajari Flutter

Saya benar - benar masih belum paham tentang Bahasa pemrograman dan apk programming saat mempelajari Flutter ini. Namun saya mencoba belajar dan ternyata saya masih bisa memahami dan mengikutinya. Sumber belajar utama saya adalah dari channel youtube Indonesia yaitu Erico Darmawan Handoyo berikut link nya https://www.youtube.com/c/EricoDarmawanHandoyo

Di channel tersebut beliau mengajarkan tentang pemrograman dart dan flutter secara bertahap dan cukup lengkap.

Lalu suatu saat saya mencoba mengerjakan projek PKM yang disarankan oleh dosen saya yaitu membuat aplikasi yang didalamnya terdapat map Indonesia dan persebaran Malaria. Disini saya cukup kebingungan, apa yang harus saya lakukan? Langkah awal adalah saya mencoba mempelajari dulu dasar - dasar dari flutter . Lalu ketika sudah cukup paham maka saya mencoba untuk menerapkan dalam projek.

Saya segera searching di google tentang maps Indonesia dan keperluan seperti bubbles maps dan lain -lain. konsep bubbles disini itu seperti lingkaran - lingkaran yang menunjukkan suatu daerah pada peta. Setelah cukup lama mencari saya akhirnya menemukan library flutter tentang bubbles dan sintaks maps Indonesia. Suatu saat saya bingung cara memasangnya namun ternyata pada situs resmi library tersebut terdapat forum komunitas yang masih aktif. Saya sempat bertanya mengenai error yang saya alami dan dibalas dalam waktu 2 hari oleh admin nya. Berikut link nya https://help.syncfusion.com/flutter/introduction/api-reference

Singkat cerita PKM saya masih belum lolos dan Aplikasi hanya jadi untuk tampilan luarnya saja. Tampilan luar berupa maps dan fitur slide atas. Menurut saya , tidak lolos tidak menjadi masalah buat saya, yang paling penting adalah pengalamannya.

Saya sendiri sebagai mahasiswa juga masih belajar tentang Flutter ini. Saya berpesan supaya tetap semangat mempelajari Flutter ini karena menurut saya prospek kedepannya akan sangat bagus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun